Dalamkaitannya dengan ruang, pada pola tanam tumpang sari, masih ada space yang kosong pada jarak tanam tanaman dengan habitus tinggi seperti jagung atau tanaman tahunan yang lainnya. Ruang kosong itu yang dimanfaatkan untuk pertanaman tanaman yang lain sehingga penggunaan lahan lebih efisien.

Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dari penelitian ini, maka mendapatkan kesimpulan sebagai berikut 1. Tinggi tanaman, bobot brangkasan kering, dan tingkat kehijauan daun jagung untuk monokultur lebih tinggi daripada tumpangsari, tetapi hasil jagung per hektar tidak berbeda. Sedangkan hasil kacang tanah monokultur lebih tinggi daripada tumpangsari untuk jumlah polong total per tanaman, jumlah polong isi, dan hasil kacang tanah per hektar, tetapi untuk semua variabel pertumbuhan kacang tanah tidak berbeda. 2. Tinggi tanaman dan berat brangkasan kering tanaman jagung untuk tumpangsari single row lebih tinggi daripada double row, tetapi hasil jagung per hektar tidak berbeda. Sedangkan untuk hasil kacang tanah per hektar tumpangsari jagung single row lebih tinggi daripada jagung double row, tetapi untuk semua variabel pertumbuhan kacang tanah tidak berbeda. 3. Dosis pupuk Urea yang baik untuk tanaman jagung pada pola tumpangsari single row adalah 300 kg Urea/ha dengan hasil jagung 8,61 t/ha dan kacang tanah 0,41 t/ha sedangkan untuk double row jagung adalah 150 kg Urea/ha dengan hasil jagung 8,06 t/ha dan kacang tanah 0,28 t/ha. 51 Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan untuk melakukan pengamatan tingkat kehijauan daun pada kacang tanah secara tepat dan tidak bersamaan dengan jagung karena umur panen jagung berbeda dengan umur panen kacang tanah. PUSTAKA ACUAN Adnan, Constance Rapar, dan Zubachtirodin. 2010. Deskripsi Varietas Unggul Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros. hlm 92. Badan Pusat Statistik, 2013. Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai. Berita Resmi Statistik No. 20/03/ Th. XVI, 1 Maret 2013. 10 hlm. Bara, A., dan Chozin. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Frekuensi Pemberian Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Zea mays L di Lahan Kering. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian. IPB Bogor. 7 hlm. Buhaira, 2007. Respon kacang tanah Arachis hypogaea L. dan jagung Zea mays L. terhadap beberapa pengaturan tanam jagung pada sistem tanam tumpangsari. Jurnal Agronomi. 11 1 41-46. Catharina, 2009. Respon tanaman jagung pada sistem monokultur dengan tumpangsari kacang-kacangan terhadap ketersediaan unsur hara N dan nilai kesetaraan lahan di lahan kering. Jurnal Ganec Swara. 3 3 1-5. Dewanto, Londok, Tuturong, dan Kaunang. 2013. Pengaruh pemupukan anorganik dan organik terhadap produksi tanaman jagung sebagai sumber pakan. Jurnal Zootek. 32 5 1-8. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Melton Putra Jakarta. 233 hlm. Irfanda, M., Yusak, Widyastuti, A. Rizkyarti, M. Hilal, Ayu, dan Sakinah. 2010. Laporan Praktikum Dasar-dasar Agronomi AGH 200 Tumpangsari Antara Jagung Manis dan Kacang Tanah. Departemen Agronomi dan Hortikultura. IPB Bogor. 43 hlm. Irwanto, 2011. Waktu dan Jarak Tanam Tanaman Jagung Zea mays L. terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah Arachis hypogaea L.. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan. 61 hlm. 53 Izzah, 2009. Pengaruh Ekstrak Beberapa Jenis Gulma terhadap Perkecambahan Biji Jagung Zea mays. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 88 hlm. Kadekoh, I. 2007. Komponen hasil dan hasil kacang tanah berbeda jarak tanam dalam system tumpangsari dengan jagung yang didefoliasi pada musim kemarau dan musim hujan. Jurnal Agroland. 14 1 11-17. Kiswanto, D. Indradewa, dan Putra. 2012. Pertumbuhan dan hasil jagung Zea mays L., kacang tanah Arachis hypogaea L., dan jahe Zingiber officinale var. Officinale pada sistem agroforestri jati di zona Ledok Wonosari, Gunung Kidul. Jurnal Vegetalika. 1 3 78-94. Lingga, P., dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya Jakarta. 150 hlm. Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya Jakarta. 43 hlm. Musa, Y., Nasaruddin, dan Kuruseng. 2007. Evaluasi produktivitas jagung melalui pengelolaan populasi tanaman, pengolahan tanah dan dosis pemupukan. Jurnal Agrisistem. 3 1 21-33. Myrna, 2003. Hasil tanaman jagung pada berbagai dosis dan cara pemupukan N pada lahan dengan sistem olah tanah minimum. Jurnal Agronomi. 9 1 9-15. Myrna, dan Lestari. 2010. Peningkatan efisiensi konversi energi matahari pada pertanaman kedele melalui penanaman jagung dengan jarak tanam berbeda. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. 12 2 49-54. Nasution, 2009. Pengaruh Sistem Jarak Tanam dan Metode Pengendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Zea mays L. Varietas DK3. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan. 94 hlm. Octaria, R. 2008. Pengaruh Tanaman Kacang Hijau dan Kacang Tanah Pada Pertumbuhan dan hasil Jagung Zea mays L. serta Pertumbuhan Gulma Dalam Sistem Tumpangsari. Skripsi. Program Studi Agronomi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bandar Lampung. 110 hlm. Patola, E. 2008. Analisis pengaruh dosis pupuk urea dan jarak tanam terhadap produktivitas jagung hibrida P-21 Zea mays L.. Jurnal Inovasi Pertanian. 7 1 51-65. Pinem, T., Z. Syarif, dan I. Chaniago. 2011. Kajian waktu tanam dan populasi kacang tanah dalam sistem tumpangsari jagung/kacang tanah. Jurnal Jerami. 4 2 102-108. 54 Pitojo, S. 2005. Benih Kacang Tanah. Kanisius Yogyakarta. 76 hlm. Purwono, dan R. Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya Jakarta. 67 hlm. Rahayu, S., dan Budi. 2011. Tumpang sari kacang tanah Arachis hypogeae L. dengan wijen Sesamum indicum L. sebagai upaya peningkatan produktivitas lahan kering. Jurnal Agritek. 12 1 64-77. Rukmana, R. 1998. Kacang Tanah. Kanisius Yogyakarta. 78 hlm. Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Diterjemahkan Diah Lukman dan Sumaryono dari Plant Physiology. Jilid 2 tahun 1995. ITB Bandung. 167 hlm. Saragih, D., H. Hamim, dan N. Nurmauli. 2013. Pengaruh dosis dan waktu aplikasi pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Zea mays L. Pioneer 27. Jurnal Agrotek Tropika. 1 1 50-54. Sektiwi, N. Aini, dan Sebayang. 2012. Kajian model tanam dan waktu tanam dalam sistem tumpangsari terhadap pertumbuhan dan produksi benih jagung. Jurnal Produksi Tanaman. 1 3 1-15. Setiawan, E. 2009. Kearifan lokal pola tanam tumpangsari di jawa timur. Jurnal Agrovigor. 2 2 79-89. Sirappa, N. Razak, dan H. Tabrang. 2002. Pengaruh pemupukan nitrogen terhadap hasil jagung pada berbagai kelas N tanah inceptisols jeneponto. Jurnal Agrivigor. 2 1 72-77. Stasiun Klimatologi Masgar Lampung, 2014. Data Curah Hujan Bulanan mm/bln Kota Metro Tahun 2013. BMKG Lampung. 1 hlm. Subekti, Syafruddin, R. Effendi, dan S. Sunarti. 2010. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. hlm. 16-28. Subiksa, 2011. Pengaruh Jarak Tanam dan Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan, Produksi Silase dan Biji Pipilan Jagung Hibrida pada Inceptisols Dramaga. Balitbang Pertanian. BPT Bogor. hlm. 349-356. Suhartina, 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Malang. hlm 75. 55 Suwardi, dan R. Efendi. 2009. Efisiensi Penggunaan Pupuk N pada Jagung Komposit Menggunakan Bagan Warna Daun. Balai Penelitian Tanaman Serealia. 115 hlm. Suwarto, S. Yahya, Handoko, dan Chozin. 2005. Kompetisi tanaman jagung dan ubi kayu dalam sistem tumpangsari. Jurnal Buletin Agronomi. 33 2 1-7. Syafruddin, S. Saenong, dan Subandi. 2008. Penggunaan bagan warna daun untuk efisiensi pemupukan nitrogen pada tanaman jagung. Jurnal Penelitian Tanaman Pangan. 27 1 24-31. Warsana, 2009. Introduksi Teknologi Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah. BPTP Jawa Tengah. Tabloid Sinar Tani, 25 Februari 2009. 4 hlm. Zuchri, A. 2006. Minimalisasi dampak kompetisi jagung dan kedelai tumpangsari melalui pengaturan penempatan dan dosis pupuk N, P, K. Jurnal EMBRYO. 3 2 71-82. Zuchri, A. 2007. Optimalisasi hasil tanaman kacang tanah dan jagung dalam tumpangsari melalui pengaturan baris tanam dan perompesan daun jagung. Jurnal EMBRYO. 4 2 156-163. Zuchri, A. 2010. Dampak penataan baris tanam dan defoliasi daun jagung terhadap hasil jagung varietas tambin, pertumbuhan dan hasil kacang tanah varietas jerafah dalam sistem tumpangsari. Jurnal Agrovigor. 3 1 40-46.

Jenisjenis tanaman yang sering ditanam dengan sistem tumpang sari pada umumnya merupakan tanaman semusim. Contoh yang sering kita temui adalah tanaman
Abstract The purpose of the research was to know the effect of time and topping position of corn and the interaction between the factor on the growth and yield capacity of intercropping corn and peanuts. This study was conducted since April to August, 2016 at experiment farm land Faculty of Agriculture Mulawarman University, in Teluk Dalam village, Subdistrict Tenggarong Kutai Kartanegara. Factorial experiment 3x3 was arranged in Randomized Complete Block Design RCBD with three replications. The first factor was topping time of corn W, in three levels, namely 45 days after planting DAP w1, 55 days after planting DAP w2, and 65 days after planting w3. The second factor was the position of topping corn P, in three levels, namely topping all leaves below the cobs p1, topping of stalks above cobs p2, and topping of tassel p3. The results oe the research showed that topping time of corn was significantly different on dry seeds of corn per plot and dry seeds of corn per hectare, but it was not significantly different on other variables. Treatment topping time 65 DAP w3 resulted the highest dry seeds of corn per hectare, that is Mg ha-1 and dry seeds of peanuts per hectare, that is Mg ha -1. The treatment of topping position was significantly different on the length of cob without husks, cob diameter, number of seeds per cobs, dry seeds of corn per plot and per hectare, however it was not significantly different on other variables. The highest dry seeds of corn per hectare obtained by treatment topping of tassel p3 that is Mg ha-1 and the highest of results peanut seeds per hectare obtained by treatment topping all leaves below the cobs p1 that is Mg ha-1. The interaction between time and topping position of corn was significantly different on diameter of cob, dry seeds of corn per plot and per hectare, but it was not significantly different on other variables. The highest dry seeds of corn per hectare obtained at interaction of topping time 45 days after planting DAP and the topping of tassel w1p3 Mg ha-1 while the highest of dry seeds of peanuts per hectare obtained at interaction of topping time 45 DAP and topping position all leaves below the cobs w1p1 Mg ha-1. The treatment of topping of tassel p3 resulted the highest value of Land Equivalent Ratio LER is
Tanamanjagung dibudidayakan petani dengan cara monokultur, tumpang sari, tumpang gilir maupun campuran. Faktor pembatas utama dalam budidaya tanaman jagung adalah gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT). OPT dapat menimbulkan kerugian ekonomi karena menyerang bagian potensial jagung seperti tongkol dan menyebabkan
Daftar Isi1 6 Cara Tumpang Sari Jagung Dan Kacang Syarat Tumpang Cara Tumpang Sari Jagung dan Kacang 1. Menentukan musim 2. Persiapan 3. Penanaman kacang 4. Menanam 5. Penanggulangan hama dan 6. Masa Share this6 Cara Tumpang Sari Jagung Dan Kacang Tanah – Saat ini banyak para petani yang ingin memaksimalkan penggunaan lahan serta meningkatkan pendapatan, sehingga tidak sedikit dari mereka yang sering menerapkan budidaya dengan teknik tumpang sari. Teknik tumpang sari merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis tanaman pada lahan serta waktu yang sama, yang diatur dengan barisan tanaman sedemikian rupa. Syarat Tumpang SariAgar dapat melaukan teknik tumpang sari dengan baik, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya yaitu tanaman tumpang sari harus dapat mendukung perkembangan tanaman lain serta tidak saling bersaing dengan negatif. Salah satu model tumpang sari yang sering dilakukan petani yaitu antara tanaman jagung dengan tanaman kacang tanah. Hal tersebut dikarenakan tanaman jagung merupakan salah satu tanaman membutuhkan unsur nitrogen untuk menunjang pertumbuhan petani banyak melakukan pemupukan dengan memakai pupuk yang mengandung unsur nitrogen seperti ZA dan urea. Sehingga tanaman kacang tanah tersebut mampu melengkapi kebutuhan nitrogen yang dibutuhkan tanaman besar tanaman kacang-kacangan mempunyai kemampuan untuk melakukan fiksasi unsur nitrogen pada perakarannya. Hal tersebut atas bantuan bakteri rhizobium yang banyak terkandung di dalam bintil akar kacang-kacangan. Maka dari itu, apabila kacang tanah ditanam disekitar perakaran tanaman jagung maka tanaman jagung tersebut akan memperolah unsur nitrogen dengan Tumpang Sari Jagung dan Kacang TanahBerikut ini 6 Cara Tumpang Sari Jagung Dan Kacang Menentukan musim tanamDalam memilih musim tanam, sebaiknya jangan semabarangan. Ketika akan melakukan teknik tumpang sari antara tanaman jagung dan kacang tanah, sebaiknya pilih antara bulan mei, juni dan juli ketika hampir mamasuki musim kemarau. Musim ini sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman jagung dan Persiapan lahanTahap selanjutnya yang perlu anda lakukan yaitu dengan menyiapkan lahan terlebih dahulu. Langkah pertama dengan membuat bedengan dengan model sepasang-sepasang yang diberi celah pengairan sekitar 40 cm dan diberik jarang sekitar 1 meter antara sepasang bedengan tersebut. Pemberian jarak pada setiap bedengan ini bertujuan untuk mengoptimalkan intensitas cahaya matahari kepada tanaman kacang tanah yang nantinya akan tumbuh di bawah tanaman lahan hanya pada bagian bedengan saja. Untuk tanah yang tidak dibuat bedengan tidak perlu digemburkan, karena kacang tanah sebenarnya tidak membutuhkan tanah yang Penanaman kacang tanahSelanjutnya lakukan penanaman biji kacang tanah di seluruh lahan, baik pada lahan tanah bedengan yang gembur ataupun pada jarak antar bedengan yang tidak digemburkan. Masukkann biji kacang tanah pada lubang dengan kedalaman sekitar 5 cm dengan isian 2 biji kacang pada tiap lubangnya. Untuk jarak antar lubang dapat dibuat dengan ukuan 15 cm. khusus pada area bedengan kacang hanya ditanam pada area pinggir saja, jangan ditanampada tengah bedengan. Hal ini karena tengah bedengan nantinya akan ditanami dengan jagung. Pertumbuhan kacang tanah akan sangat cepat dan tidak dibutuhkan perawatan yang intensif setelah penanaman, kacang tanah akan cepat tumbuh dengan subur tanpa diberi pupuk atau disiram Menanam jagung6 Cara Tumpang Sari Jagung Dan Kacang Tanah selanjutnya yaitu menanam jagung. Anda dapat menunggu hingga tanaman kacang tanah memiliki beberapa daun sejati sekitar umur 3 minggu. Kemudian anda dapat menanami bedengan dengan jagung. Lubang untuk menanam jagung daoat dibuat dengan jarang 15-20 cm dengan kedalaman 5-10 cm. anda dapat mengisi tiap lubang dengan 2 biji jagung dan tutup menggunakan beberapa hari jagung dapat tumbuh bersamaan dengan kacang tanah, dan sesekali anda dapat melakukan pengairan pada bedengan dengan interval 10-14 hari sekali. Akar jagung yang telah bersimbiosis dengan kacang tanah akan langsung menyerap nitrogen sebanyak-banyaknya sehingga jagung dapat tumbuh lebih Penanggulangan hama dan penyakitPada awal penanaman untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas anda sebaiknya juga memakai benih yang unggul. Benih unggul tersebut tahan akan penyakit sehingga perawatannya tidak terlalu sulit. Sebelum jagung berbuah, tanaman ini tidak terlalu membutuhkan pestisida. Kecuali apabila muncul gejala bule daun menguning pada jagung yang umumnya disebabkan pleh cendawan pathogen. Maka selanjutnya anda dapat memakai fungisida sistemik seperti dimetamorf acrobat. Untuk selanjutnya apabila jagung sudah mulai berbuah dan terdapat ulat yang menyerang anda dapat memberikan insektisida sistemik yang terdapat kandungan Masa panenPada masa panen jagung dan kacang tanah tidak sama. Kacang tanah membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk selanjutnya dapat dipanen, sedangkan jagung membutuhkan waktu bulan. Jadi, nantinya anda dapat memanen kacang tanag terlebih dahulu. Panen kacang tanah dapat dilakukan dengan cara mencabut sedangkan untuk panen jagung dengan cara di pangkas bagian atasnya terlebih dahulu agar sinar matahari dapat langsung masuk megenai tongkol buah dapat mengupas kulit jagung dan biarkan jagung matang di pohon higga kering dengan warna merah menyala. Untuk lebih mudahnya masa panen jagung anda dapat meminta tukang giling jagung datang langsung ke lahan kemudian dilakukan pemipilan dengan mesin di pembahasan mengenai 6 Cara Tumpang Sari Jagung Dan Kacang Tanah yang metode ini sering dilakukan para petani untuk memaksimalkan penggunaan lahan serta meningkatkan pendapatan dari hasil juag kedua jenis tanaman tersebut. Apabila anda berminat, maka tidak ada salahnya untuk mencoba melakukan teknik tumpang sari ini. Semoga uraian tersebut dapat memberikan manfaat dan juga 7 Jenis Tanaman yang Cocok untuk Ditanam pada Musim Kemarau 16 Cara “Sukses” Pemupukan Nangka Agar Cepat Berbuah
TanamanJagung (Zea mays L) Secara Tumpang Sari Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)”. 2. Sebagai tanda bakti dan hormat kepada ayahanda Masdulhaq, ibunda Rahmiah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan baik moril maupun materil. 3. Sebagai tanda sayang kepada kakakku Chairani, Muhammad Syukeran,
ArticlePDF AvailableAbstract and Figuresp>One way intentification food plant by intercropping systems. This study aims to determine effect differences in yield and find out what varieties maize growth and provide the best yield of intercropping maize varieties grown peanuts when planted in Additive Series. The study is based on Randomized Complete Block Design RCBD, with one factor of maize varieties V with four replications. V01 Kancil monoculture peanut varieties, V02 monoculture Bisma corn varieties, V1-V6 multiple varieties of maize cropping pattern Kancil peanut varieties V1 Arjuna maize varieties, V2 Bisma corn varieties, V3 maize varieties Lamuru, V4 maize varieties Srikandi Putih, V5 Sukmaraga corn varieties, and V6 maize varieties Gumarang. Analysis was performed by F test level 5 % and if the significant difference was followed by Duncan Multiple Range Test DMRT level 5%. The yield tend to be highest in groundnut V6 of tons/ha and corn V4 of tons/ land in North Maluku is potential to implement polyculture farming. Corn and soybeans are food commodities that can be used as intercrops among coconut stands to increase farmers' income. The purpose of this study was to determine the feasibility of land productivity and farming of polycarbonate systems under coconut stands as well as farmers' preferences for cultivation technology innovation. The research was carried out from May to October 2018 on coconut land owned by farmers in Bumirestu Village, East Halmahera Regency, North Maluku. The study applied integrated crop management PTT of corn and soybeans under coconut stands using VUB and fertilizer treatment. The analysis was used to answer the objectives, namely the calculation of land equality ratio LER, RC ratio, and farmers' perceptions. The results showed that coconut-corn intercropping increased 92% of the efficiency of land productivity with a value of LER Intercropping of soybeans increases 76% of land productivity efficiency with a LER value of The increase in profits of coconut farming from the intercropping pattern of coconut - corn is Rp. 7,495,800/harvest with R/C while from the intercropping pattern of coconut - soybean is Rp. 4,402,000/harvest with an R/C value of Farmers' perceptions of technological innovations overlapping corn-coconut and coconut-soybean showed a positive perception. Farmers assume that technological innovations in intercropping corn-soybeans under coconut stands are beneficial, in accordance with the values and needs of the community, have low complexity, are easy to implement, and the results are significant. ABSTRAK Lahan kering kelapa di Maluku Utara berpotensi untuk penerapan usahatani polikultur. Jagung dan kedelai merupakan komoditas pangan yang bisa dimanfaatkan sebagai tanaman sela di antara tegakan kelapa untuk meningkatkan pendapatan petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan produktivitas lahan dan usahatani sistem polikutur di bawah tegakan kelapa serta preferensi petani terhadap inovasi teknologi. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei-Oktober Tahun 2018 di lahan kelapa milik petani di Desa Bumirestu, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara. Penelitian menerapkan pengelolaan tanaman terpadu PTT jagung dan kedelai di bawah tegakan kelapa dengan menggunakan varietas unggul baru VUB dan perlakuan pupuk. Analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan yaitu perhitungan nisbah kesetaraan lahan NKL, RC ratio, dan persepsi petani. Hasil penelitian menunjukkan tumpang sari kelapa-jagung meningkatkan 92% efisiensi produktivitas lahan dengan nilai NKL 1,92. Tumpang sari kelapa-kedelai meningkatkan 76% efisiensi produktivitas lahan dengan nilai NKL 1,76. Peningkatan keuntungan usahatani kelapa dari pola tumpang sari kelapa – jagung sebesar Rp. dengan R/C 1,89 sedangkan dari pola tumpang sari kelapa – kedelai sebesar Rp. dengan nilai R/C 1,55. Persepsi petani terhadap inovasi teknologi tumpang sari jagung-kelapa dan kedelai-kelapa menunjukkan persepsi yang positif. Petani mengganggap bahwa inovasi teknologi tumpang sari jagung-kedelai di bawah tegakan kelapa menguntungkan, sesuai dengan nilai dan kebutuhan masyarakat, memiliki kerumitan yang rendah, mudah diterapkan, dan hasilnya signifikan
Sorgumtermasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena membutuhkan biaya perawatan yang termasuk murah dan bisa ditanam secara tumpang sari. Jumat, Agustus 5, 2022. Facebook Kandungan protein pun seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%. Begitu pula dengan kandungan patinya sebesar 80,42% sedangkan
tumpangsari sama umur adalah jagung dan kedele sedangkan contoh tanaman tumang sari beda umur adalah jagung, ketela pohon dan padi gogo . 14 3) Tumpang Gilir (Multiple Cropping) Pola tanam yang dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan Jagung @ Kacang tanah o Ketela pohon / @ o / @ o / @ o / @ o / @ o / @ o / @ o / @
3Sp8.
  • enkhu2f4r5.pages.dev/36
  • enkhu2f4r5.pages.dev/425
  • enkhu2f4r5.pages.dev/367
  • enkhu2f4r5.pages.dev/204
  • enkhu2f4r5.pages.dev/314
  • enkhu2f4r5.pages.dev/346
  • enkhu2f4r5.pages.dev/70
  • enkhu2f4r5.pages.dev/223
  • tumpang sari jagung dan kacang tanah