Oleh Gito Haryanto Pengawas Bibit Ternak Ahli Muda, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Investasi usaha agribisnis komoditas ternak kambing dan domba kado di Indonesia mempunyai prospek yang sangat besar, mengingat dalam 10 tahun mendatang akan ada minimal sekitar 5 juta kepala keluarga muslim yang masing-masing kepala keluarga akan menyembelih satu ekor ternak kambing ataupun domba untuk kurban. Potensi kebutuhan kambing dan domba untuk akikah juga besar, jika merujuk kelahiran anak minimal 500 ribu orang per tahun dengan kebutuhan satu ekor untuk setiap anak perempuan dan dua ekor untuk anak laki-laki untuk akikah. Kebutuhan kedua, ketika lebaran haji atau hari raya kurban, setiap tahun Jamaah Haji Indonesia memerlukan kambing dan domba sekitar 2,5 juta ekor untuk keperluan membayar dam atau untuk kurban para jama’ah haji. Selain itu, umat muslim di Indonesia yang tidak melaksanakan haji juga melakukan penyembelihan hewan kurban yang antara lain berupa ternak kambing dan domba. Kebutuhan ini juga tidak sedikit. Kebutuhan ketiga yang tidak kalah penting adalah untuk life style masyarakat Indonesia dengan kuliner yang sangat terkenal, yaitu sate kambing dan domba. Untuk kebutuhan ini, setiap hari akan disembelih kambing dan domba tidak kurang dari 600 ribu ekor. Usaha ternak kambing memiliki peluang cukup menjanjikan karena ketiga kebutuhan tersebut diatas yang saat ini Indonesia masih jatuh bangun dalam penyediaannya. Peluang tambahan yang cukup menjanjikan juga adalah adanya permintaan impor dari negara-negara Uni Eropa dalam jumlah yang tidak sedikit baik kambing hidup maupun produk-produk olahan dari kambing dan domba. Saat ini Indonesia belum mampu memenuhi permintaan tersebut karena rendahnya ketersediaan kambing dan domba di Indonesia. Profil usaha ternak kado di sektor usaha primer hulu-on farm menunjukkan bahwa usaha tersebut memberikan keuntungan yang relatif baik, masing-masing dengan nilai BCR sebesar 1,17 untuk usaha pengembangbiakan dan 1,39 untuk usaha pembesaran dan penggemukan. Biaya operasional per bulan Rp x 10 = Rp Jadi, keuntungannya selama 10 bulan pemeliharaan adalah Rp – Rp = Rp Estimasi harga ini dapat meningkat saat permintaan kambing tinggi, misalnya pada saat Idul Adha. Keuntungan didapat dari selisih harga beli Rp per ekor untuk domba berumur 5-6 bulan dengan berat 18 kilogram kg dan akan dijual saat umur 8-9 bulan dengan selisih harga Rp per ekor dengan berat maksimal 25 kg. Ada banyak keuntungan dengan berternak kambing dan domba, yaitu populasi dapat berkembang cepat, daya adaptasi baik dan mudah, sudah memasyarakat dan akhir-akhir ini berkembang pesat, sangat produktif, daging dan susunya memiliki nilai ekonomis dan gizi yang tinggi dan produk sampingannya juga menguntungkan. Masyarakat Indonesia memiliki potensi pengembangan ternak kado, yaitu 1 Saat ini peternak tradisional kado masih mendominasi kepemilikan ternak kado di Indonesia, termasuk di dalamnya supply anakan, 2 Manusia atau peternak di Indonesia sudah sangat lazim beternak kado, 3 Indonesia memiliki luas daratan 1,9 juta km² dan merupakan negara dengan daratan terbesar nomor 15 di dunia, 4 Konsumsi daging kado di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi kambing dan domba di Indonesia dalam Idul Kurban mencapai 1 juta ekor setiap tahunnya dan 5 Tahun 2020 tercatat jumlah populasi ternak kado di Indonesia mencapai 18 juta ekor menurut Ditjen PKH, Kementerian Pertanian. Mengingat besarnya potensi pengembangan kado, diperlukan dukungan investasi dalam pengembangan usaha agribisnis kado baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat/komunitas peternak. Investasi tersebut meliputi aspek 1 Pelayanan kesehatan hewan, 2 Dukungan penyediaan bibit pejantan unggul dan induk berkualitas, 3 Kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan yang terkait dengan aspek pakan dan manajemen pemeliharaan, 4 Pengembangan kelembagaan untuk mempercepat arus informasi, pemasaran, promosi, permodalan, 5 Penyediaan infrastruktur untuk memudahkan arus barang input-output serta pemasaran produk, 6 Ketersediaan laboratorium keswan, pakan dan reproduksi serta 7 Penyiapan lahan usaha peternakan dan penetapan tata ruang agar pengembangan ternak tidak terganggu oleh masalah keswan, sosial, hukum dan lingkungan. Secara mandiri swasta dapat bergerak di sektor hulu usaha penyediaan calon induk, penyediaan pejantan, penyediaan semen beku, pabrik pakan mini dll dan di sektor hilir RPH, industri pengolahan daging, susu, kulit, kompos dll yang dapat memberikan nilai tambah added value dan margin yang besar. Usaha ternak budi daya kambing/domba oleh swasta dapat dilakukan melalui pendekatan pola kemitraan, yaitu peternak menghasilkan bakalan dan inti dapat membeli bakalan dari peternak untuk digemukkan atau langsung dipasarkan. Variasi dari pola kemitraan dan investasi dalam pengembangan kado sistem integrasi mungkin cukup beragam dan dapat disesuaikan dengan kondisi setempat. Dalam kemitraan, inti dapat berperan untuk mensuplai indukan unggul siap kawin, membangun industri breeding, training centre teknologi pakan dan pemeliharaan domba, menyiapkan permodalan, off taker hasil breeding domba plasma, membangun industri pasca panen berkelanjutan, jaminan pemasaran dan produk turunan. Sasaran pengembangan investasi usaha kado dalam 10 tahun mendatang ditujukan untuk menambah produksi sampai 5 juta ekor/tahun, yang berarti diperlukan penambahan populasi induk sedikitnya 4 juta ekor, untuk menghasilkan anakan 6 juta ekor/tahun, yang akan berdampak pada penambahan populasi sekitar 10 juta ekor. Bila rata-rata harga kado sekitar Rp. 1,5 juta/ekor, maka total investasi yang diperlukan sekitar Rp. 6 Triliun. Bila diasumsikan pemerintah akan berinvestasi sebesar 1,38 Triliun 23 persen, masyarakat sebesar 3,78 Triliun 63 persen, maka investasi swasta yang dibutuhkan sedikitnya sekitar Rp. 0,84 Triliun 14 persen. Angka-angka ini belum memperhitungkan bila sebagian ternak kado ditujukan untuk menghasilkan susu. Investasi masyarakat sebagian besar berasal dari pemanfaatan aset yang telah dimiliki, atau sumber pendanaan baru yang berasal dari lembaga keuangan, bantuan pemerintah, kerjasama dengan swasta inti atau bantuan keluarga/kelompok. Usaha-ternak kado akan mampu menciptakan lapangan kerja baru, baik peluang untuk menjadi peternak mandiri maupun lowongan pekerjaan yang terlibat pada sektor hulu dan hilir. Bila ada penambahan populasi sekitar 12 juta ekor, sedikitnya akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru untuk satu juta orang di pedesaan maupun di kawasan industri pendukung wilayah potensi. Investasi penyediaan bibit unggul misalnya, baik untuk calon induk maupun pejantan adalah sangat strategis, karena saat ini praktis belum ada pihak yang tertarik. Pusat pembibitan ternak milik pemerintah yang sudah ada memiliki keterbatasan dan belum mampu untuk merespon perkembangan permintaan yang terjadi di masyarakat. Namun ke depan kegiatan ini justru harus dilakukan oleh swasta atau peternak kecil yang maju. Investasi untuk usaha ini dapat dimulai dengan skala sedang yaitu populasi 200-500 ekor untuk kemudian dikembangkan menjadi usaha yang besar. Investasi yang diperlukan usaha ini sedikitnya sekitar Rp. 0,5-1 milyar, tidak termasuk kebutuhan lahan. Diharapkan usaha ini dapat dikembangkan di kawasan perkebunan yang memang sudah tersedia bahan pakan yang memadai sehingga ada jaminan pakan. Sementara itu investasi sektor penunjang lainnya yaitu untuk pabrik pakan, pabrik obat, pabrik kompos, pabrik pengolahan susu, dll., dapat disesuaikan dengan kapasitas yang diperlukan, yang bernilai setara dengan nilai investasi pada ternak lainnya. Terdapat beberapa hal yang harus diantisipasi oleh para investor kambing dan domba untuk dapat mensukseskan investasinya antara lain adalah i supply stakeholder, jaminan konsistensi supply dan harga, ii perlunya kontrol terhadap rumpun Unggul, iii pola pemeliharaan ternak monoton dan tidak efisien, iv perlunya penerapan teknologi pakan, breeding dan pemeliharaan, v perlu jaminan keamanan investasi usaha di bidang peternakan dan transaksi antar negara, dan vi antisipasi pemotongan kado betina produktif untuk pemenuhan kebutuhan daging. Dengan teridentifikasi kebutuhan-kebutuhan tersebut, jika para investor dapat mengatasi dengan solusi-solusi, maka menjadi peluang tambahan tersendiri. Diantaranya perlu diciptakan Industri Peternakan yang kondusif, membangun 4 komponen utama industri peternakan kualitas & kuantitas bakalan, teknologi pemeliharaan & pakan, kompetensi peternak, akses pasar, dan industrialisasi ternak domba berbasis kerakyatan. Dukungan kebijakan investasi perlu menyertakan peternak sebagai end user dan pada akhirnya memberikan titik terang dalam pemberdayaan peternak dan peningkatan kesejahteraan, disamping penambahan devisa dari ekspor bila pasar ekspor ke negara-negara luar dapat dimanfaatkan. Untuk mendukung pembangunan/revitalisasi pertanian peternakan dan menciptakan iklim investasi guna pengembangan dan peningkatan mutu ternak kado, diperlukan berbagai kebijakan, antara lain a penyederhanaan prosedur dan persyaratan untuk investasi usaha pengembangan peternakan kado; b penyediaan skema kredit yang sesuai misal pembayaran saat panen atau bagi hasil dan c penyediaan informasi harga dan teknologi. *Artikel sudah pernah diterbitkan pada Buletin Fokus HilirUsahaTernak Penggemukan Kambing Jawa. Masyarakat di negara kita ini kebanyakan adalah masyarakat petani dan peternak, namun kebanyakan dari mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bisnis peternakan dan pertanian. Ini adalah peluang bagi kita yang tertarik di bisnis peternakan, karena kita memiliki banyak tenaga ahli di desa-desa yang dapat
Banyak sekali jenis usaha yang bisa dilakukan di kampung, desa maupun kota. Seringkali hal tersebut membuat bingung seseorang. Jenis bisnis apa yang hendak dilakukan dengan potensi untung besar. Salah satunya penulis yang kebingungan dalam memulai sebuah usaha terutama dalam bidang peternakan. Karena ada banyak macam jenis usaha dalam bidang peternakan seperti usaha beternak itik, bebek, ayam broiler, ayam petelur, ternak kambing, domba, sapi maupun bisnis budidaya perikanan. Setelah melakukan berbagai analisa mendalam dari segi modal usaha yang kecil, kemudahan dalam perawatan dan kelebihan lainnya muncullah ide untuk membuka bisnis beternak kambing dengan alasan di atas. Penulis bisa saja mencoba memulai usaha ternak sapi tapi modal yang dibutuhkan lumayan besar. Alangkah lebih baik memulai usaha dengan modal kecil dulu yakni bisnis beternak kambing. Apa saja keuntungan usaha beternak kambing? Keuntungan Bisnis Ternak Kambing Steven Covey dalam bukunya “seven habits” menyatakan bahwa salah satu kebiasaan orang sukses adalah mengetahui manfaat yang dilakukannya sekarang. Begitupula dalam menekuni bisnis ternak kambing, seseorang perlu mengetahui keuntungan dalam budidaya kambing. Agar semangat dalam menjalankannya. Usaha dalam bidang peternakan kambing banyak keuntungan yang bisa diperoleh pelaku usaha bersangkutan. Berikut ini sejumlah kelebihan dari usaha beternak kambing yang perlu sobat ketahui, antara lain ▪ Lahan Sempit Dengan modal lahan sempit di desa maupun di kota sekalipun maka seseorang sudah bisa melakukan usaha beternak kambing. Apalagi jika seseorang mempunyai lahan yang luas di desa yang banyak rumput tentu akan lebih leluasa lagi dalam bisnis ternak kambing dan domba di daerahnya. ▪ Mudah Beradaptasi Kambing merupakan jenis hewan ternak yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini membuat binatang kambing sangat gampang dikembangkan dan dirawat secara rumahan, sistem kandang, tradisional maupun modern. Berbagai daerah dengan kondisi lingkungan yang beragam seperti dataran tinggi, dataran rendah, dengan udara kering maupun basah tetap bisa menjalankan usaha beternak kambing yang menguntungkan. ▪ Cepat Panen Bisnis beternak kambing akan cepat menghasilkan untung. Sebab kambing termasuk jenis hewan ternak yang menguntungkan dalam waktu singkat. Dari asalnya lima ekor kambing bisa beranak pinak menjadi 25 ekor kambing dalam waktu satu tahun. Adapun harga per ekor kambing sebesar Rp 1,5 juta. Bisnis apa yang lebih menggiurkan selain usaha beternak kambing? ▪ Banyak Manfaat Hewan ternak kambing memiliki banyak manfaat dari berbagai segi. Dari segi daging kambing yang merupakan produk utama mempunyai kandungan protein yang tinggi. Lalu kotoran kambing dapat dijadikan uang dengan cara dibuat pupuk kompos bagi tanaman. Lalu kulit atau bulu kambing dapat dimanfaatlkan untuk membuat berbagai aneka kerajinan bagi industri sepatu, tekstil dan lain sebagainya. ▪ Pakan Mudah Didapatkan Kelebihan usaha beternak kambing yang paling penting adalah kesediaan pakan di alam. Anda akan gampang mendapatkan bahan makanan bagi kambing di lingkungan sekitar desa walaupun sedang musim kemarau. Sebab makanan kambing bisa menggunakan daun-daunan atau rumput hijau di alam liar, limbah pertanian hasil panen kacang-kacangan dan jagung dll. Kesediaan pakan hijau secara gratis bagi kambing di alam pedesaan bisa memangkas biaya makanan. Hal ini berbeda dengan beternak ayam yang mesti membeli pakan ayam dengan biaya lumayan mahal. ▪ Modal Kecil Keunggulan lain dalam bisnis pembesaran dan ternak kambing adalah modal awal yang dibutuhkan terbilang kecil. Ternak kambing bisa dimulai dengan modal Rp 5 juta. Hal ini sangat berbeda jika sobat memulai usaha ternak kerbau dan sapi yang memerlukan modal awal dalam jumlah besar. ▪ Tabungan Menjanjikan Kalau di desa penulis, usaha beternak kambing merupakan jenis usaha yang sifatnya tabungan. Dimana kelak tabungan akan tumbuh menjadi lebih besar nilainya. Jika uang sebesar Rp 2 juta ditabungkan di bank dan pemilik tabungan mendapatkan bagi hasil Rp 20 ribu perbulan. Maka dengan uang Rp 2 juta, seorang peternak kambing bisa menghasilkan uang Rp 100 ribu perbulan. Jelas bisnis beternak kambing merupakan tabungan yang menguntungkan ketimbang tabungan simpanan di bank. Apalagi penjualan kambing sangat gampang. ▪ Mengurangi Pengangguran Usaha dalam bidang peternakan kambing bisa membuat seseorang jadi jutawan dan miliarder dalam waktu singkat. Seperti yang dialami oleh Bangun Dioro dan Andi Nata. Bisnis ternak kambing dalam skala besar mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga turut serta membuka lapangan kerja baru dan mengurangi kemiskinan di wilayah pedesaan. Jadi jelas sekali untung ruginya ternak kambing sangat banyak. Tapi lebih banyak untungnya. Sehingga usaha ternak kambing dan pembesarannya sangat menjanjikan untung besar di masa depan. Survey membuktikan banyak orang kaya berasal dari bisnis beternak kambing. Inilah peluang usaha yang menguntungkan untuk dijalankan di masa depan. Kisah Sukses Peternak Kambing Ada banyak kisah sukses seorang peternak kambing yang kaya. Seperti kisah pengusaha kambing dan domba bernama Andi Nata yang berumur 23 tahun. Keberhasilan Andi Nata tak terlepas dari the power of kepepet dimana ia membutuhkan uang dalam jumlah besar untuk biaya pengobatan ayahanda tercinta. Peternak kambing berikutnya yang kaya dari beternak kambing adalah Bangun Dioro. Lalu apa yang membuat banyak orang sukses dan jutawan dari usaha ternak kambing. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW bahwa kelak pada akhir jaman para peternak kambing akan kaya raya dan membangun rumah megah. Hal tersebut sudah terbukti seperti Andi Nata, Bangun Dioro dll. Mungkin anda akan menyusul. Pria bernama lengkap Bangun Dioro mendirikan peternakan kambing terbesar di wilayah Bogor. Usaha peternakan diberi nama Bangun Karso Farm. Pria yang supel dan ramah ini seorang Sersan Kepala, anggota TNI aktif. Ia sukses dalam bidang militer sekaligus wirausaha. Hal ini dikarenakan pria tangguh ini pintar membagi waktu dengan baik antara bisnis dan tugas militer. Penghasilan usaha beternak kambing mencapai miliaran rupiah perbulan atau pertahun jauh melebihi gaji utama sebagai anggota tentara. Namun kesuksesan yang dicapai Bangun Dioro tidaklah diperoleh dalam waktu singkat. Ia memerlukan proses panjang untuk mencapainya. Ditambah ia harus melalui tantangan dan rintangan serta hambatan. Tapi jiwa ulet dan pantang menyerah yang membuat ia sukses beternak kambing hingga jadi miliarder dari usaha ternak hewan yang menguntungkan dalam waktu singkat ini. Sebelum menjadi pengusaha ternak kambing yamg sukses, sebelumnya ia bukanlah apa-apa. Pria murah senyum ini hanyalah seorang pembantu rumahtangga. Yang kemudian beralih profesi menjadi kuli bangunan. Penghasilan yang pas-pasan membuat ia beralih lagi jadi penjual ketoprak. Lalu ia jadi kuli panggul di daerah Jakarta tepatnya Pasar Induk Kramat Jati. Kehidupan kuli panggul berjalan biasa. Ia dibayar atas jasanya. Lumayan untuk biaya makan dan hidup sehari-hari. Pasar induk kramat jati berdekatan dengan Rindam Jaya. Sehingga suatu waktu ketika ia melewati Rindam Jaya melihat spanduk pengumuman penerimaan calon anggota TNI. Ia tertarik untuk menjadi anggota tentara nasional Indonesia dengan gaji lumayan besar ketimbang jadi kuli panggul. Apalagi ia ditopang oleh perawakan tegap dan berotot kekar. Bangun Dioro pun mendaftarkan diri sebagai calon anggota TNI. Setelah melalui beberapa rangkaian test teori dan praktek secara fisik, Bangun Dioro dinyatakan lulus ujian dengan nilai sempurna. Ia tidak menghadapi rintangan sulit. Hal tersebut membuat dirinya bahagia bekerja sebagai tentara yang membela bangsa dan negara. Usaha Sampingan Ternak Kambing Potong yang Menguntungkan Di sela-sela waktu luang atau untuk mengisi kekosongan waktu, Bangun Dioro memelihara tiga ekor kambing secara sampingan. Namun setelah dirasakan usaha beternak kambing sangat menjanjikan. Ia pun mulai serius menjalankan usaha peternakan kambing ditahun 1995. Ia mengawali dengan modal delapan ekor kambing. Tak disangka 2 tahun kemudian kambingnya berkembang biak sampai ada 80 ekor kambing. Bangun Dioro kian percaya diri dan yakin bisnis peternakan kambing akan sukses besar. Lalu ia membeli tanah untuk dibangun lahan peternakan kambing bernama Bangun Karso Farm. Kesuksesan bisnis peternakan kambing Bangun Dioro dirasakannya setelah berjalan waktu keuntungan mencapai miliaran rupiah pertahun. Bebas finansial hanya dalam waktu singkat. Ia pun melakukan usaha ternak domba garut dan texel disamping bisnis ternak kambing Savera, Boer, Etawa sampai Saanen. Ia merasa tak kesulitan berarti dalam menjual kambing. Selalu ada pembeli. Apalagi ketika menjelang idul adha, usaha ternak kambing laris manis. Keuntungan bisa mencapai miliaran rupiah pada momen tersebut. Detailnya tahun 2013, ia mendapatkan untung bersih Rp 6 miliar dari penjualan ratusan domba, 300 ekor sapi dan ekor kambing. Namun usaha ternak kambing milik Bangun Dioro tidak berjalan lurus dan lancar seluruhnya. Pernah ia mengalami kerugian sampai Rp 2 miliar. Disebabkan orderan kambing dalam jumlah banyak tak diambil pemesannya hingga hari raya idul adha. Oleh sebab itu ia mengalami kerugian besar. Dan kini ia lebih selektif dalam memilih jenis pembeli dalam jumlah orderan yang banyak. Takut rugi dua kali. Keberhasilan ternak kambing tak pernah diimpikan Bangun Dioro. Baginya ini bagai sebuah mimpi. Ia tak pernah merencanakan untuk menjadi peternak kambing yang sukses hingga miliarder. Baginya hidup seperti air mengalir saja. Pria yang berasal dari keluarga kaya raya ini sejak muda tak mau hidup enak di kampung dengan kemewahannya. Ia ingin sukses dan kaya berkat hasil tangan keringat sendiri. Apakah tangan diatas lebih baik ketimbang tangan di bawah? Walaupun ia kini telah sukses jadi miliarder berkat ternak kambing dan domba, Bangun Dioro tetap rajin menuntut ilmu. Ia banyak belajar seputar ternak kambing, domba dan sapi kepada pakar peternakan hingga sekarang. Yang sangat disayangkan oleh Bangun Dioro adalah anak muda sekarang pada tidak mau membuka usaha ternak kambing dan domba. Mereka lebih memilih bekerja jadi karyawan di kota. Padahal penghasilan terbatas dan takkan membuat kaya hanya cukup saja bahkan minus. Oleh sebab itu, Bangun Dioro mengajak anak muda untuk mulai usaha ternak kambing yang sangat menjanjikan. Harga kambing tak pernah turun bahkan terus naik dan termakan arus inflasi. Usaha ternak kambing tak pernah rugi. Bayangkan harga kambing tahun 1995 sebesar Rp 150 ribu perekor. Tahun 2017 mencapai harga Rp 2 juta perekor kambing. Sangat menggiurkan. Menurut pengalaman Bangun Dioro keuntungan bersih dari beternak satu ekor kambing perbulan minimal Rp 100 ribu. Jika sobat memiliki kambing 10 ekor maka untung sekitar Rp 1 juta lebih per bulan. Bagaimana jika jumlah kambing lebih banyak lagi maka keuntungan lebih besar dari itu.
Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan atas biaya total yang diperoleh tiap peternak dari usaha ternak kambing adalah Rp5.942.533,71/tahun dan pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp2.660.748,61/tahun.
Ternak kambing bisa menjadi pilihan peluang usaha yang menjanjikan. Hal ini karena minat masyarakat terhadap hewan berkaki empat ini masih banyak. Kambing biasanya diolah dan dijadikan sajian makanan yang lezat di rumah makan dan restoran. Bisa jadi gulai, sop, dan yang paling banyak peminatnya adalah sate. Kambing juga sering dijadikan santapan khas acara-acara keagamaan, seperti akikah dan Idul Adha. Pokoknya permintaan pasarnya selalu ada deh. Jadi jangan takut sepi pembeli kalau jadi peternak kambing. Sebelum kamu terjun ke bisnis ternak kambing, kita mau kasih beberapa informasi penting mengenai keuntungan, kerugian, cara beternak, dan modal yang perlu kamu persiapkan agar proses ternak berjalan dengan lancar. Selain itu, penting juga untuk mengontrol risiko yang bakal terjadi saat berbisnis ternak kambing. Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah memiliki asuransi bisnis, khususnya apabila kamu telah memiliki karyawan. Keuntungan ternak kambing Sama dengan hewan ternak lainnya, ada juga untung ruginya ternak kambing. Berikut ini keuntungan yang bakal kamu dapatkan. 1. Pasarnya luas Pangsa pasar kambing juga luas, karena banyak rumah makan maupun restoran yang mengandalkan olahan kambing sebagai sajian utamanya. Coba saja kamu lihat di pinggir jalan, hampir setiap beberapa ratus meter pasti ada saja warung sate kambing atau gulai kambing. Belum lagi acara-acara keagamaan seperti akikah dan Idul Adha yang harus dilakukan dengan kurban kambing. Karena itu, gak ada alasan lagi untuk takut terjun ke bisnis yang satu ini. Selama dijalankan dengan cara yang benar, usaha ini bakalan menghasilkan keuntungan kok. 2. Panennya cepat Jika dirawat dan dipelihara dengan baik, waktu panen kambing terbilang cepat. Dalam satu tahun kamu bisa mendapatkan 25 anak kambing dengan modal ternak dua jantan dan tiga betina saja. Sementara itu, usia kambing yang siap dijual, adalah yang sudah berumur 8-12 bulan. 3. Biaya pemeliharaannya murah Biaya pemeliharaannya juga murah bila dibandingkan ternak sapi. Karena, kambing tidak membutuhkan lahan yang luas, serta pakan yang ribet. Beberapa kambing bahkan bisa diberi makan dengan rumput hijau saja. Kerugian Ada keuntungan pasti ada kerugiannya, berikut ini kerugian yang biasa dialami oleh para peternak. 1. Bau kambing yang sangat mengganggu Kerugian menjadi peternak hewan berkaki empat yang satu ini adalah, sering mendapatkan penolakan dari masyarakat sekitar. Penolakan tersebut lantaran bau kambing yang sangat menyengat yang sangat mengganggu penciuman warga. Oleh sebabnya, kamu perlu mencari lahan yang jauh dari pemukiman warga agar tidak mengalami penolakan. 2. Mudah terserang penyakit Kambing ternyata termasuk hewan ternak yang mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering menjangkiti adalah flu dan cacingan. Kalau flu diakibatkan dari perubahan cuaca yang gak menentu, sedangkan cacingan bisa disebabkan karena pakan yang tidak higienis. Mau dapatkan uang hingga Rp30 juta per bulan? Daftarkan diri segera menjadi agen asuransi di Lifepal dan raihlah komisi sebanyak-banyaknya plus tambahan uang Rp3 juta per bulannya. Jenis-jenis kambing Sebelum memulai usaha ternak kambing, ada baiknya kamu mengetahui jenis-jenis kambing yang pasaran di Indonesia. Ada yang asli lokal ada juga yang hasil perkawinan silang. 1. Kambing Etawa Kambing etawa sebenarnya bukan berasal dari Indonesia, melainkan hasil silang antara kambing lokal dengan kambing jamnapari yang berasal Kota Etawah, India. Persilangan ini dilakukan pada masa penjajahan Belanda dahulu, sekitar tahun 1930-an. Saat itu, kambing jamnapari disilangkan dengan kambing lokal berjenis kacang di Purworejo. Tapi setelah kemerdekaan, Presiden Soekarno juga kembali membawa kambing jamnapari dari India, namun kali ini disilangkan dengan kambing lokal dari Lumajang. Kelebihan kambing etawa dari kambing-kambing lainnya adalah postur tubuhnya yang lebih besar dan tebal. Bobotnya untuk yang jantan biasanya mencapai 85 kilogram dan yang betina 80 kilogram. Selain dagingnya, susu kambing etawa juga dicari-cari. Diyakini, kandungan protein dan kalsiumnya tinggi, jadi sehat untuk dikonsumsi, sama seperti susu sapi. 2. Kambing Jawa Randu Kambing yang ini merupakan hasil dari persilangan kambing etawa dan kacang. Oleh karenanya, secara fisik sedikit lebih mirip dengan kambing kacang, tapi memiliki bobot yang lebih besar. Kambing jenis ini juga gak cuma dimanfaatkan dagingnya saja, tapi juga bisa diperah susunya. Satu ekor kambing bahkan bisa menghasilkan 1,5 liter susu per harinya. Bobotnya bisa mencapai 40 kilogram, dan pas untuk dijadikan hewan kurban atau acara akikah. 3. Kambing Kacang Kambing yang paling ngetren dan paling sering dijadikan hewan ternak di Indonesia adalah kambing berjenis kacang. Kambing ini memiliki ciri fisik kecil bila dibandingkan dengan etawa, tapi dagingnya juga lumayan tebal. Beratnya mencapai 30 kilogram dengan bulu yang tipis di tubuhnya, kecuali bagian janggutnya. 4. Kambing Gibas Kambing gibas juga belakangan jadi hewan ternak yang banyak diminati. Fisiknya hampir mirip dengan domba karena bulunya yang tebal, sementara bentuk tubuhnya lebih besar seperti jenis etawa. Mereka bisa diternak di berbagai daerah, mulai dari pegunungan sampai di daerah panas. Bobot maksimal untuk yang jantan bisa mencapai 45 kilogram dan yang betina mencapai 30 kilogram. Panduan dan cara ternak kambing yang menguntungkan Beternak hewan kambing sebenarnya sangat menggiurkan dari segi keuntungan, jadi sangat pas bila dijadikan peluang usaha. Sayangnya, masih banyak yang belum tahu, bagaimana sih cara memulainya, dan apa saja yang harus dipersiapkan. 1. Siapkan lahan Kambing membutuhkan ruang gerak yang luas, disesuaikan dengan tubuhnya. Maka kamu perlu mencari lahan dulu yang kemudian nantinya bakal diisi oleh kandang, serta beberapa ekor kambing. Carilah lahan yang jauh dari pemukiman warga agar tidak terganggu dengan aktivitas ternak dan bau kambing yang khas. Idealnya, jarak antara peternakan dengan pemukiman warga adalah sekitar 10 meter. 2. Bikin kandang kambing modern Desain kandang kambing modern sekarang memiliki bentuk seperti rumah panggung, artinya, kandang tidak menyatu secara langsung dengan tanah. Material kandang didominasi dengan bahan kayu sehingga harganya cukup terjangkau. Sementara untuk ukuran kandang kambing disesuaikan dengan jumlah kambingnya. Biasanya satu ekor kambing dewasa membutuhkan ruang 1,5×1,5 meter. 3. Pilih bibit kambing Bibit kambing yang ideal adalah yang berusia 8 bulan sampai 1 tahun. Pilih bibit yang sesuai dengan bujet, kalau bujet pas-pasan bisa pilih bibit kambing jawa atau kacang, tapi kalau kamu punya bujet lebih bisa membeli bibit kambing etawa atau gibas. Idealnya ternak kambing skala kecil memiliki 2 ekor kambing jantan, dan 3 ekor kambing betina. 4. Pilih pakan kambing yang berkualitas Pakan kambing sebenarnya tidak terlalu ribet, mereka bisa makan apa saja terutama tumbuh-tumbuhan hijau, seperti rumput, daun turi, daun singkong, serta sayuran sisa. Sebelum diberikan ke kambing, pastikan kalau tumbuh-tumbuhan itu dijemur dulu selama kurang lebih 2 jam untuk mengurangi kemungkinan racun yang menempel. Selain rerumputan, kambing juga perlu vitamin dan konsentrat yang berfungsi mempercepat penggemukannya. 5. Pengembangbiakkan Yang selanjutnya adalah, pengembangbiakkan dengan cara mengawinkan kambing betina dan jantan. Umur ideal kambing yang siap kawin adalah berumur 12 bulan. Cara mengetahui kambing siap kawin, kamu harus melihat tanda-tanda dari fisik kambing. Biasanya, kambing yang siap kawin akan sering menggerak-gerakkan ekornya, kambing terlihat gelisah, nafsu makannya berkurang. Setelah melihat tanda-tanda itu, satukan kambing jantan dan betina di dalam satu kandang untuk proses perkawinan. Lama masa kandungan kambing betina adalah sekitar 5-6 bulan. 6. Masa panen Kambing bisa dijual dan siap dipotong apabila usianya sudah mencapai satu tahun. Harga kambing 2019 beragam, mulai dari Rp 1,8 juta sampai Rp 3 jutaan. Harga jual ditentukan berdasarkan besar kecilnya ukuran tubuh kambing dan jenisnya. Ternak kambing modal 10jt Kita mencoba melakukan itung-itungan kasar berapa sih kira-kira modal yang harus dipersiapkan untuk membangun sebuah peternakan kambing kecil, dengan jumlah kambing lima ekor. Kebutuhan Ternak KambingBiayaKandang modern, di Lazada ada yang menjual untuk ukuran 2×2 meterRp bibit kambing usia 3-5 bulan Rp pakan rumput hijau per bulanRp ternak dan obat cacing per bulanRp pegawai jika adaRp lain-lain listrik, kebersihan, dllRp Kalau ditotal-total biayanya sekitar Rp 10 jutaan saja. Tapi estimasi biaya itu masih hitungan kasar dan dengan kondisi kamu memiliki lahan sendiri. Kalau kamu belum punya dan berencana untuk menyewa, tentu modal untuk ternak kambing bakal bertambah. Buat kamu yang punya pertanyaan lain seputar keuangan, silakan tanyakan langsung kepada para ahli yang berpengalaman di bidangnya lewat fitur Tanya Lifepal! Tambah nilai keuntungan ternak kambing dengan berinvestasi Banyak keuntungan dari berinvestasi. Salah satunya adalah nilai keuntungan usaha bisa meningkat. Mau cari pilihan investasi yang tepat? Cari tahu dengan mengikuti kuis profil risiko investasi berikut ini. Itulah cara dan modal ternak kambing yang perlu kamu persiapkan sebelum memutuskan untuk beternak. Agar lebih mantap lagi, tidak ada salahnya untuk belajar ke peternak-peternak kambing yang sudah sukses duluan. Dikutipdari situs laman BISNIS.COM hasil Survei Bank Indonesia yang dilakukan bulan MEI 2019 terhadap minat Konsumen dalam INVESTASI PROPERTI terjadi kenaikan 24 persen dari bulan April 22.3 persen. EMAS ada di 18,5 persen dan DEPOSITO mengalami penurunan dari yang sebelumnya 44,9 persen menjadi 43,8 persen KANGIZZA – Berbisnis dengan cara beternak kambing adalah salah satu cara orang Indonesia agar dapur di rumah tetap bisa potensi yang ada di lingkungan, ditambah dengan banyak rerumputan atau dedaunan di sekitar kita sebagai pakan, menjadikan beternak kambing sebagai peluang bisnis yang saya akan berbagi kepada pembaca tentang salah satu bisnis yang menguntungkan, yakni cara ternak kambing bagi hasil 10 peternak kambing sebenarnya sudah lumrah dan sudah sejak lama masyarakat melakukannya, terutama yang berada di daerah sebagian besar masyarakat yang menjadi peternak kambing, hanya memandang kambing ini sebagai aset yang sewaktu-waktu mereka butuh uang, tinggal bisa sampai berfikir menjadikan ternak kambing ini sebagai peluang bisnis yang kambing jika dikatakan susah ya susah, kalau dikatakan mudah ya mudah, tergantung seberapa luas pengetahuan seseorang mengenai cara pengelolaan ternak kambing itu sendiri, dan seberapa kuat instingnya menangkap peternakan kambing sebagai lahan besar sih kebutuhan pasar terhadap komoditas kambing ini?Menjawab pertanyaan tersebut, sebenarnya kita tidak perlu menjawab dengan sekelumit data sampai ke perdagangan ekspor segala, yang mudah kita baca di sekitar kita!! Indonesia yang negara mayoritas beragama Islam, dibarengi dengan kultur keagamaan khas nusantara, memiliki ritual-ritual yang dilakukan secara ajeg dan setiap tahun umat Islam merayakan hari raya kurban, setiap malam jumat ada yang mengadakan yasinan, slametan atau tradisi memperingati kematian seseorang, 7 hari, 40 hari, 1000 hari dan lagi, peringatan usia bayi dalam kandungan, neloni 3 bulan, tingkeban 7 bulan, dan jika bayi sudah dilahirkan berlanjut dengan setiap momen ritual tersebut, tersimpan sebuah amalan berupa sedekah yang diwujudkan dengan berbagi makanan kepada tetangga dan sanak makanan atau hidangan yang disuguhkan kepada tamu undangan, sekarang yang paling umum adalah sate kambing. Pun terkadang ada menu yang lain, misalnya sate ayam atau rames yang berlauk-kan daging berdasarkan penjelasan di atas, saya ingin menunjukkan bahwa kebutuhan lokal terhadap komoditas kambing cukup masih lokal lho ya, belum ke sektor lain seperti kebutuhan akan ketersediaan daging kambing di rumah-rumah atas adalah analisa kasar mengenai kebutuhan komoditas daging kambing. Sekarang coba kita hitung kasar saja, sebagai gambaran besaran keuntungan yang didapatkan dengan menjalankan bisnis ternak kambing bagi hasil 10 proses yang saya gambarkan disini adalah penggemukan atau pembesaran kambing, kemudian dijual dan menghasilkan kambing bibitan di pasaran biasanya ada di kisaran harga per ekor, tergantung kondisi kambing. Selanjutnya kambing ini dipelihara di kandang selama satu tahun sampai besar dan dijual ke pasar hewan atau ke jual biasanya ada di harga per ekor. Dalam konteks ini pemilik kambing bisa mendapatkan keuntungan kisaran untuk setiap kalau ada 10 kambing, ia bisa untung sampai setiap tahunnya. Apalagi kalau kita tahu tentang cara membuat pakan fermentasi kambing, tentu ini bisa lebih mengefisienkan tenaga yang dikeluarkan dengan menerapkan metode beternak yang lebih Sudahkah mulai tertarik dengan usaha ternak kambing?Diatas merupakan gambar sederhana berbisnis ternak kambing dengan model individu atau dari kita, yang merawat kambingnya ya kita, kandang yang buat ya kita, yang ngarit ya kita, jadi dengan model ternak seperti ini kita perlu mengeluarkan tenaga dan waktu serba ekstra agar tidak bagi Anda yang tidak memiliki latar belakang sebagai peternak kambing, tetapi memiliki keinginan untuk berbisnis ternak kambing, Anda tetap bisa melakukannya dengan cara sistem bagi Bisnis Ternak Kambing dengan Sistem Bagi Hasil1. Sistem GaduhGaduh atau penyebutan lain Gado merupakan sistem ternak bagi hasil yang paling lumrah dilakukan yang belum tahu, gaduh adalah sistem pemeliharaan ternak antara dua pihak, pihak pertama sebagai pemodal, cempe atau anak kambing sebagai modal, dan pihak kedua sebagai pemelihara ilustrasi ini, Anda berposisi sebagai pemilik modal. Cempe yang dijadikan modal adalah cempe jantan. Pembagian hasil didapatkan dengan membagi hasil penjualan dari cempe yang sudah menyediakan modal berupa 10 ekor cempe kambing. Karena tidak memiliki kandang atau waktu yang cukup untuk memelihara sendiri, maka kemudian pemodal bekerjasama dengan orang lain yang diminta untuk memelihara cempe tersebut sampai besar. Pemodal tidak lagi terbebani dengan soal pakan, perawatan kambing dan kebersihan kandang. Karena ini sepenuhnya sudah menjadi tanggung jawab peternak 10 kambing sudah memasuki usia produktif, atau setidaknya sudah layak jual, keuntungan dari penjualan tersebut dibagi menjadi dua, antara pemodal dan pembagian keuntungannya?.Biasanya yang sering berlaku di masyarakat adalah 5050, tapi terkadang juga ada yang 6040. Pada prinsipnya, pembagian keuntungan tersebut didasarkan kepada kesepakatan di awal antara pemodal dan saja, misalnya dari ternak 10 ekor kambing dengan sistem bagi hasil ini – per ekornya mendapatkan keuntungan sebesar dengan kesepakatan 5050, maka sebagai pemodal, Anda bisa meraup keuntungan dari bisnis ini sebesar Walhasil Anda bisa tetap melakukan bisnis ternak kambing tanpa harus ngarit demikian, sistem gaduh ini mensyaratkan kepercayaan penuh kepada pihak kedua, artinya pihak pertama harus benar-benar tahu bagaimana integritas peternak yang ingin diajak kerjasama, pemodal juga harus tahu detail-detail peternak dalam merawat kambing yang dititipkan, agar proses bisnis pembesaran kambing yang dikerjasamakan bisa saling Ternak Bagi Hasil dari ProyekModel bisnis kedua ini memanfaatkan akses atau jejaring pertemanan yang ada di instansi atau lembaga banyak tuh program-program dari pemerintah, salah satunya pemberdayaan kepada masyarakat yang basic peternak dengan pemberian bantuan jika punya teman di situ, kerjasama lah, bantuan masyarakat berupa pemberian bantuan modal senilai Selanjutnya, segera bentuk tim yang solid dan kongkrit untuk menjalankan bisnis ternak dengan jumlah 10 juta untuk modal pembuatan kandang guna menampung 10 ekor kambing sebagaimana idealnya, sehingga memudahkan tim untuk memberikan treatment maksimal terhadap proses pembesaran per ekor bibit kambing seharga 2 juta dengan kualitas yang oke banget, maka modal yang dikeluarkan sebesar 20 juta untuk membeli 10 ekor 20 juta bisa digunakan untuk memenuhi keperluan lain seperti biaya operasional perawatan, mulai dari inovasi pembuatan pakan yang lebih ramah dan efisien, atau bisa juga digunakan sebagai biaya cek kesehatan mantri yakin bisnis ternak semacam ini apabila bisa dilakukan secara konsisten, maka tidak menutup kemungkinan – kambing yang awalnya berjumlah 10 ekor, akan dapat bertambah lebih banyak lagi dengan perluasan kandang, sekalian dengan jumlah yang perlu digaris bawahi, model bisnis ini sangat tergantung dengan seberapa kuat relasi yang dimiliki serta seberapa solid dan berintegritas tim yang dibentuk untuk menjalankan bisnis Bisnis Beternak Kambing OnlineDewasa sekarang kehidupan semua orang tidak terlepas dari kemajuan teknologi tanpa mengenal usia dan latar belakang, minimal lekatnya seseorang dengan bisa dikatakan, gadget sekarang sudah masuk menjadi wilayah kebutuhan primer, setidaknya untuk seminimalnya fungsi komunikasi yang ada di setiap gadget, berkat kemajuan dunia teknologi, membuat developer aplikasi berlomba-lomba membuat program yang berpotensi membuat kehidupan setiap semakin mudah. Diantaranya beternak secara sewu, gaya hidup orang zaman sekarang rata-rata kesan adu gengsi satu sama lain begitu tampak nyata. Bahasa jawanya jor-joran untuk hidup sesuai dengan trend yang berkembang pada saat dibuktikan dari berbagai survey yang ada, seberapa banyak anak muda kita yang masih mau untuk menjadi petani?Masih kah ada keinginan dari generasi kita agar mau bergelut dengan dunia peternakan untuk memutar roda perekonomian masyarakat yang ada? Saya yakin, rata-rata lebih menghendaki untuk bekerja di perkantoran, menjadi abdi negara atau jenis-jenis pekerjaan lain yang masalah sebenarnya, kembali lagi ke pasal bahwa “hidup itu pilihan”. Tetapi bukan berarti yang sudah bekerja di kantoran tidak memiliki kesadaran bahwa ekosistem bisnis di wilayah pertanian dan peternakan harus semakin luas, mengingat kultur masyarakat kita sangat lekat dengan sektor itu. Saya meyakini banyak yang menyadari hal berbisnis di era industri seperti sekarang sudah tidak relevan lagi jika bermain sendiri dengan gaya apa?. Kolaborasi. Yakni dengan mengajak semua komponen untuk berjalan bersama sesuai kapasitas dan skill yang dimiliki pekerja kantoran yang memiliki kesadaran seperti yang diuraikan di atas, beternak juga sudah tidak lagi hanya bisa dilakukan secara ada model yang lebih canggih, yakni berinvestasi dalam proyek peternakan secara beragam platform ternak online yang hari ini menawarkan kerjasama investasi. Jadi pemodal disini berinvestasi berupa uang yang diserahkan kepada pengembang, kemudian melanjutkan modal tersebut kepada kelompok masyarakat peternak sebagai mitra untuk menjalankan proyek peternakan sebagaimana aturan-aturan yang disepakati hal ini, saya bisa menyuguhkan beberapa platform ternak online yang mungkin bisa pembaca pelajari lebih lanjut. Pastikan jeli dalam melangkah, pelajari bagaimana mekanisme proyek investasi tersebut berjalan, berapa modal yang harus dikeluarkan, dan berapa estimasi keuntungan yang ternak online ini diantaranya danvastifarmSecara tidak langsung, melalui platform-platform ini, Anda tetap ikut menjaga ekosistem dunia peternakan, jadinya Anda ikut beternak tanpa harus meninggalkan memiliki modal yang longgar, tidak hanya beternak dengan 10 ekor kambing saja, 50 ekor kambing pun bisa Anda jalankan sebagai lahan bisnis yang bisa mendatangkan yang Harus Diperhatikan dalam Beternak KambingMemulai bisnis ternak kambing dengan sistem bagi hasil, seyogyanya kita perlu membekali diri dengan wawasan mengenai seluk beluk proses ternak kambing. Setidaknya ada beberapa hal perlu dipelajari, diantaranya Pembuatan kandang ternak kambing idealPemilihan bibit kambing unggulPemberian pakan kambing yang benarPengendalian penyakit pada ternakTahap panen ternakMari kita bedah satu per satu ....1. Pembuatan Kandang Ternak Kambing IdealSalah satu kunci sukses dalam memulai ternak kambing adalah pembuatan ada kriteria-kriteria kandang ideal yang bisa kita jadikan patokan untuk membuat kambing bisa tumbuh lebih sehat, gemuk, dan pada gilirannya dapat mempengaruhi harga pasar serta keuntungan yang didapat pemodal maupun kriteria kandang kambing yang ideal?Diantaranya kandang yang bersih. Untuk mendapatkan kandang bersih maka konsep bangunan pun harus dibuat kandang panggung dengan lantai yang berongga. Dengan demikian, maka kotoran kambing akan mudah jatuh ke bawah dan dari peternak juga lebih mudah untuk itu, kriteria kandang kambing yang ideal adalah kandang yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, tidak terlalu panas dan tidak terlalu lokasi nya pun diupayakan jauh dari tempat tinggal. Hal ini dimaksudkan agar si empunya rumah tidak terganggu dengan bau kotoran yang berasal dari kandang, jadi peternak dengan kambingnya sama-sama berapa ukuran kandang yang ideal untuk membesarkan kambing?.Mengenai ini, langsung saja, saya merekomendasikan Anda untuk konsultasi kepada tukang bangunan yang terbiasa membuat kandang yakin mereka sudah paham dan bisa mengestimasi konsepan bangunan dengan mempertimbangkan budget dan lahan yang tersedia. Biasanya ukuran kandang kambing untuk per ekornya ada diangka 100 cm x 125 Pemilihan Bibit Kambing UnggulSetelah pembuatan kandang beres, maka tahap selanjutnya adalah mempersiapkan pemilihan bibit kambing yang mengenai bibit kambing, banyak sekali jenis kambing yang ada di Indonesia, diantaranya kambing kacang jawa atau kambing jenis bibit kambing ini disesuaikan dengan target yang diinginkan. Jika targetnya adalah kambing dengan orientasi produksi susu, maka bibit kambing yang dipilih adalah jenis jenis kambing ini memilik tingkat produktifitas dan kualitas susu yang lebih apabila proses ternak kambing yang diinginkan adalah pembesaran atau penggemukan, kita bisa memilih kambing jantan jawa atau etawa. Mengingat jenis keduanya memiliki keunggulan jawa lebih tahan banting terhadap penyakit, mudah beradaptasi dengan lingkungan, proses penggemukannya juga lebih mudah. Sedangkan etawa kurang lebih sama, cuma jenis ini lebih butuh perlakuan ekstra agar nanti hasil panennya lebih demikian, kambing jenis etawa terkenal memiliki postur yang lebih besar dari pada kambing bibit kambing yang berkualitas bagaimana?. Intinya kambing harus sehat, tidak gudikan, tidak cacat dan semacamnya. Ketepatan dalam memilih bibit kambing, sangat menentukan proses penggemukan ternak yang akan dijalankan nantinya sampai tahap Pemberian Pakan Kambing yang BenarPemberian pakan kepada hewan kambing ini sebenarnya lebih mudah dari pada ternak yang lain. Kita bisa memanfaatkan rerumputan, hijau-hijauan atau dedaduan yang ada di ternak kambing setidaknya bisa diklasifikasikan menjadi dua kategori, pertama pakan pokok, kedua pakan pokok terdiri hijau-hijauan, sedangkan pakan tambahan bisa menggunakan konsentrat untuk menggenjot penggemukan terhadap kambing jantan dan produktifitas terhadap kambing yang digunakan sebagai suplemen gizi tambahan ini bisa kita beli di toko pakan kita dapat mensiasati pemberikan pakan tambahan untuk menebakan pengeluaran biaya dengan cara membuat kosentrat sendiri dengan bahan-bahan seperti rajangan singkong sebesar 20%, ampas tahu 40% dan bekatul 40%.Aturan pemberian pakan ternak bisa dilakukan 3 kali sehari; pagi, siang dan sore kisaran jam 8-9 dan sore jam 4-5 ternak diberikan pakan pokok berupa hijau-hijauan, dan konsentrat diberikan pada saat siang dalam memberikan pakat terhadap hewan ternak, dan mempertimbangkan gizi yang seimbang, dapat membuat ternak lebih sehat dan cepat Pengendalian Penyakit pada TernakPenyakit yang seringkali menjangkiti ternak kambing diantaranya bloat kembung perut, pneumonia paru-paru, gudik scabies, cacingan, koksidiosis dan orf. Alangkah baiknya peternak melakukan tindakan pencegahan agar penyakit-penyakit tersebut tidak menyerang hewan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit pada hewan ternak adalah sanitasi dan pastikan bahwa pencahayaan di kandang cukup, pembuangan kotoran ternak tidak tersumbat – ini berkaitan dengan konsep bangunan kandang di atas, yang jelas kebersihan kandang harus komunikasikan dengan dokter hewan terdekat untuk memastikan kekebalan tubuh ternak terjaga dengan dokter hewan akan memberikan vitamin-vitamin tertentu ke dalam tubuh hewan ternak dengan cara suntik. Apabila ternak terlanjur terkena penyakit, maka treatmen selanjutnya adalah lakukan pemisahan antara ternak yang sehat dan yang sakit agar tidak menular, serta lakukan Tahap Panen TernakTahapan ini berkaitan dengan waktu yang paling tepat untuk memanen hasil ternak. Pada konteks ini ternak kambing dengan proses penggemukan, waktu yang paling tepat untuk menjual hewan ternak adalah jika sudah berusia satu sampai satu setengah demikian?Perlu diketahui, bahwa ternak kambing pada usia tersebut sudah tidak bisa lagi tumbuh dari segi apabila sudah mencapai usia segitu, ya ini adalah waktu yang tepat untuk artikel singkat mengenai cara ternak kambing bagi hasil 10 ekor. Bagaimana? Sudah mulai tertarik untuk ambil peran dalam bisnis peternakan kambing?.Pakan melimpah, perawatan ternak mudah, apabila ndak punya banyak waktu ya tinggal cari partner yang bisa dipercaya dengan pembagian hasil yang adil dan disepakati terpenting, saling bisa menjaga kepercayaan satu pihak dengan pihak yang lain dan bisa saling .... ayo mulai beternak kambing. Sistemini adalah system memproduksi susu kambing dari kambing Indukan Etawa atau Indukan kambing Peranakan Etawa. C. Sistem Bagi Hasil. Pembagian keuntungan akan dilakukan per 3 bulan & 12 bulan / per 1 tahun, selama saham tidak dijual / ditarik maka pembagian hasil terus akan didapat (Ilustrasi perhitungan dapat dilihat pada judul Investasi paket l ini ialah investasi sejumlah dana yang ditanamkan oleh investor untuk pembelian dua ekor induk investasi ini dengan sistem bagi hasil,dimana investor 50% dan pengelola % investasi yang di bagi hasilkan ialah dari total hasil penjualan kambing,tidak di kurangi biaya-biaya lain. Kerjasama bagi hasil ternak ini selama dua tahun dan bisa diperpanjang kembali sesuai kesepakatan investor dan pengelola dengan perjanjian atau kontrak kerjasama baru. Berikut ilustrasi Ibu Ani menamamkan uangnya untuk investasi bagi hasil ternak kambing paket l senilai 2 ekor induk ,dengan perjanjian kontrak kerjasama selama dua tahun. Maka di akhir perjanjian Ibu Ani akan mendapatkan bagi hasil ternak kambing sebesar 50% dari total penjualan kambing yang dihasilkan. Berikut contoh perhitunganya. Asumsi Dengan asumsi moderat,dari dua ekor induk kambing, satu induk melahirkan satu ekor anak perkelahiran dan satu induk lagi melahirkan dua ekor anak perkelahiran. Dengan asumsi anakan yang lahir jantan dan betina 50 50. -Lahir ke-1 => 3 ekor usia 16 bln Rp. -Lahir ke-2 => 3 ekor usia 10 bln Rp. Rp. -Lahir ke-3 => 3 ekor usia 2 bln Rp. Rp. Total penjualan Rp. Bagi hasil - Investor 50% x Rp. = Rp. tidak dipotong biaya apapun - Pengelola 50% x Rp. = Rp. dipotong biaya pakan,perawatan,dll Hasil investasi anda Perduatahun Rp. atau setara 132 % , yaitu Rp. modal awal x 132 % = Rp. Pertahun Rp. 2 tahun atau setara dengan 66 % pertahun,yaitu Rp. x 66 % = Rp. Lumayan besar bukan ??? Coba kita bandingkan dengan bunga deposito bank yang rata-rata hanya 6,5 % pertahun atau bunga obligasi,sukuk dan lainya,yang biasanya hanya berkisar 7,5 % pertahun. Ayo,, berinvestasi bersama kami secara syariah. Motto kami dengan 3K. Kejujuran Keterbukaan Kebersamaan4 Kedua pihak akan mendapatkan keuntungan hasil usaha menurut persentase keuntungan yang disepakati. bersama dan menanggung kerugian sebagaimana diatur dalam Pasal 4 dan Pasal 5. 5. Masing-masing pihak memiliki andil dalam usaha ini, baik modal/tenaga, yang besar maupun pembagiannya sebagaimana tercantum pada pasal 2, 3 dan 4. Pasal 2.Beberapa hari lalu saya ditanya bagaimana cara investasi kambing etawa yang sangat sederhana dan tidak harus memulai dengan modal yang terlalu besar . Atau intinya bagaimana dengan uang yang sedikit namun tetap bisa memiliki usaha di bidang ternak kambing etawa. Masa produksi kambing etawa biasanya berkisar sekitar lima tahun usia produktif meskipun ada yang lebih panjang dari itu namun kita ambil dari masa produksi efektif rata rata dari pengalaman selama saya beternak kambing etawa. Saya akan mengambil contoh jika kita membeli induk kambing etawa yang siap kawin dengan harga kurang lebih sekitar 2 jutaan Rp Kemudian kita menghitung masa panen kambing etawa dengan asumsi bahwa kambing etawa itu usia bunting sekitar 5 bulan kemudian masa menyusui sekitar 3 bulan jadi saat panan terhitung 5bln+3bln sama dengan 8 bln Umumnya kambing etawa itu beranak 2 ekor kelahiran 1 ekor atau 3 ekor terhitung sangat jarang kemudian kelahiran umumnya memiliki jenis jantan dan betina tapi bisa juga 2 jantan atau 2 betina. Kisaran harga cempe atau anakan etawa umur 3 bulan rata rata sekitar Rp jadi jika sekali beranak kita mendapatkan uang hasil jual anakan kambing etawa adalah Rp untuk kedua anaknya. Untuk biaya oprasional pakan dan perawatan bisa kita ambil dari separoh hasil penjualan anak kambing etawa atau dengan gambaran setiap kelahiran kita hanya mendapat 50% dari hasil penjualan anak kambing. Dari hasil penjualan anak kambing kita bisa mengembalikan modal Rp dengan mengumpulkan hasil penjualan anak kambing tersebut jika kita asumsi separoh hasil berarti Rp dan untuk mencapai hasil Rp berarti membutuhkan 3 kali kelahiran dengan perhitungan sebagai berikut 1 kelahiran hingga panen butuh waktu 8 bulan untuk menghasilkan pengembalian modal butuh 3 kali kelahiran berarti kita hitung 3x8bln atau 24 bln sama dengan 2 tahun nah jadi untuk pengembalian modal dasar kita butuh waktu 2 tahun sementara waktu atau masa produksi kambing etawa sekitar 5 tahun jika di kurangi masa pengembalian masih memiliki sisa keuntungan 3 tahun atau setidaknya 4 kali beranak lagi Dapat di gambarkan 4 kali beranak dengan hasil Penjualan Rp x 4 =Rp di tambah penjualan induk afkir sekitar Rp jadi total ke untungan sama dengan Rp Perhitungan ini berdasar jika kita menggunakan system bagi hasil dengan plasma atau penggaduh dimana oprasional perawatan serta kandang sudah di tanggung oleh petani ternak . Dapat sebagai contoh beberapa teman yang sudah melakukan system ini adalah beliau mbak Ririn Habsari salah seorang teman aktivis dari Jakarta kemudian disusul mbak Yoga Amaliasari adalah teman blogger dari Jakarta yang sampai saat ini belum pernah ketemu muka, hal ini juga di lakukan oleh bapak Ferry Liem, bapak Budiyanto yang mereka adalah teman saya sebagai sesama kontraktor Mekanikal Elektrikal di samping system ini sangat efektif namun juga memiliki peran yang baik bagi masyarakat desa dimana masyarakat terbantu mendapatkan modal pemeliharaan dan diuntungkan dengan system bagi hasil yang berlaku di desa. Cara ini paling mudah karena kita hanya membelikan Induk kemudian menyerahkan pada Petani ternak kemudian kita hanya melakukan monitoring setiap saat hingga transaksi penjualan hasil panen anakan kambing etawa. Sekelumit tulisan ini semoga dapat memberikan sedikit gambaran tentang investasi sederhana dengan system plasma atau gaduh yang dilakukan oleh komunitas peternak Gunungkelir Desa Donorejo Kec Kaligesing Kab Purworejo Jawa Tengah. NJYwUwn.