Injilyang membahas tentang asal usul Manusia menurut agama Kristen pada hari pertama adalah Kejadian 1:9-13 "Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.Dan jadi demikian." Pada saat ini, Allah menciptakan benua, sungai, samudera, dan lautan.Semuanya mendapatkan porsinya masing-masing.

1. Menurut Firman Allah, ada berapa jenis agama? ”MASUKLAH melalui gerbang yang sempit; karena lebar dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; sebab sempitlah gerbang dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang menemukannya.” Matius 713, 14 Menurut Firman Allah, hanya ada dua jenis agama yang sejati dan yang palsu; yang benar dan yang salah; yang satu menuju kehidupan, yang lain menuju kebinasaan. 2. Bagaimana Alkitab menunjukkan bahwa tidak semua agama menyenangkan Allah? 2 Ada yang mengira bahwa semua agama menyenangkan Allah. Ayat-ayat Alkitab berikut menunjukkan bahwa itu tidak benar ”Putra-putra Israel kembali melakukan apa yang buruk di mata Yehuwa, dan mereka mulai melayani para Baal dan patung-patung Astoret dan allah-allah orang Siria, allah-allah orang Sidon, allah-allah orang Moab, allah-allah putra-putra Ammon dan allah-allah orang Filistin. Demikianlah mereka meninggalkan Yehuwa dan tidak melayani dia. Maka kemarahan Yehuwa berkobar terhadap orang Israel.” Hakim 106, 7 Jika kita menyembah patung-patung atau leluhur atau allah-allah dewa-dewi lain dan tidak menyembah Allah yang benar, ibadat kita tidak akan diperkenan Yehuwa. ”Umat ini menghormati aku [Allah] dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dariku. Sia-sia mereka terus menyembah aku, karena mereka mengajarkan perintah manusia sebagai doktrin.” Markus 76, 7 Jika orang-orang yang mengaku menyembah Allah mengajarkan gagasan mereka sendiri dan bukannya ajaran Alkitab, ibadat mereka sia-sia. Ini tidak diterima Allah. ”Allah adalah Roh, dan orang yang menyembah dia harus menyembah dengan roh dan kebenaran.” Yohanes 424 Ibadat kita harus sesuai dengan Firman Allah. Buah dari Agama Palsu 3. Bagaimana kita membedakan agama yang sejati dari yang palsu? 3 Bagaimana kita bisa tahu apakah suatu agama menyenangkan Allah atau tidak? Yesus mengatakan, ”Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna . . . Maka sebenarnya, dari buah-buahnya kamu akan mengenali orang-orang itu.” Dengan kata lain, jika suatu agama bersumber dari Allah, agama ini akan menghasilkan buah yang baik; tetapi jika suatu agama bersumber dari Setan, agama ini akan menghasilkan buah yang busuk.​—Matius 715-20. 4. Sifat apa yang harus diperlihatkan penyembah Yehuwa? 4 Agama yang sejati menghasilkan orang-orang yang memiliki dan memperlihatkan kasih. Mengapa? Karena Yehuwa sendiri adalah Allah kasih. Yesus mengatakan, ”Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu.” Apakah agama-agama memenuhi patokan ini untuk ibadat yang sejati?​—Yohanes 1335; Lukas 1027; 1 Yohanes 48. 5. Apa kata sebuah ensiklopedia tentang perdagangan budak di Afrika? 5 Sebagai contoh, perhatikan perdagangan budak di Afrika. The New Encyclopædia Britannica menyatakan, ”Diperkirakan ada orang Afrika yang dikirim melalui Islāmic trans-Saharan dan Samudra Hindia dalam perdagangan budak antara tahun 650 dan tahun 1905. Pada pertengahan hingga akhir abad ke-15 orang-orang Eropa memulai perdagangan budak di pesisir barat Afrika, dan pada tahun 1867 antara dan orang Afrika telah dikirim dengan kapal sebagai budak ke Dunia Baru [Amerika].” 6. Bagaimana agama terlibat dalam perdagangan budak? 6 Bagaimana sikap agama selama pergolakan di Afrika, ketika pria, wanita, dan anak-anak direnggut dari rumah serta keluarga mereka, dirantai, diselar dengan besi panas, lalu diperjualbelikan layaknya hewan? Bethwell Ogot menulis dalam Daily Nation Nairobi, Kenya, ”Agama Kristen maupun Islam mengajarkan tentang persatuan umat manusia, tetapi mereka juga menciptakan masyarakat yang memiliki budak melalui prasangka ras. . . . Kita harus mengakui bahwa Muslim dan Kristen, negara-negara Barat dan Timur Tengah, serta ketidakpekaan moral sama-sama berperan dalam timbulnya penderitaan yang tak terkira atas orang-orang Afrika.” Agama dan Perang 7. Bagaimana sikap para pemimpin agama mengenai peperangan? 7 Agama palsu menghasilkan buah busuk yang lain lagi. Misalnya, meski Alkitab mengatakan harus ”mengasihi sesamamu”, para pemimpin agama di seputar dunia dengan berapi-api mendukung dan mengobarkan peperangan.​—Matius 2239. Agama palsu terlibat dalam perang dan perdagangan budak 8. a Bagaimana pemimpin agama mendukung pembunuhan dalam pertikaian di Afrika? b Apa kata seorang pastor tentang pemimpin agama selama perang sipil di Nigeria? 8 Sudah bukan rahasia lagi bahwa selama tahun 1994, beberapa biarawati dan pastor ikut dalam pembantaian orang-orang di Rwanda. Agama juga sangat terlibat dalam banyak pertikaian lain di Afrika. Misalnya, selama perang sipil berdarah di Nigeria, agama-agama dari kedua belah pihak mendorong rakyatnya untuk berperang. Sewaktu perang ini berlarut-larut, seorang pastor berkata bahwa pemimpin gereja telah ”mengesampingkan pekerjaan yang diberikan Allah kepada mereka”. Ia juga berkata, ”Kita yang mengaku sebagai pelayan Allah telah menjadi pelayan Setan.” 9. Apa kata Alkitab tentang pelayan-pelayan Setan? 9 Senada dengan pernyataan itu, Alkitab mengatakan, ”Setan sendiri terus mengubah dirinya menjadi malaikat terang. Karena itu, bukanlah sesuatu yang hebat jika pelayan-pelayannya juga terus mengubah diri mereka menjadi pelayan-pelayan keadilbenaran.” 2 Korintus 1114, 15 Sama seperti banyak orang jahat berpura-pura sebagai orang baik, Setan mengelabui orang-orang melalui pelayan-pelayan yang kelihatannya saleh tetapi melakukan hal-hal yang bejat. 10. Bagaimana para pemimpin agama menyangkal Allah? 10 Di seputar dunia, para pemimpin agama berkhotbah tentang kasih, perdamaian, dan kebaikan, tetapi mereka bertindak dengan penuh kebencian, terlibat dalam perang, dan berlaku bejat. Alkitab dengan tepat menggambarkan mereka, ”Di depan umum mereka menyatakan bahwa mereka mengenal Allah, tetapi mereka menyangkal dia dengan perbuatan mereka.”​—Titus 116. Keluar dari ”Babilon Besar” 11. Apa kata Alkitab tentang agama palsu? 11 Kita bisa tahu bagaimana pandangan Yehuwa tentang agama palsu dengan membaca buku Penyingkapan atau, Wahyu dalam Alkitab. Di situ, agama palsu digambarkan sebagai wanita simbolis, ”Babilon Besar”. Penyingkapan 175 Perhatikan kata-kata Allah tentang wanita simbolis ini, ”Sundal besar . . . dengan dialah raja-raja di bumi melakukan percabulan.” Penyingkapan 171, 2 Agama palsu tidak setia kepada Allah, tetapi terlibat dalam urusan politik, sering kali mengendalikan pemerintahan. ”Di dalam dia ditemukan darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan semua orang yang telah dibantai di bumi.” Penyingkapan 1824 Agama palsu menganiaya dan membunuh hamba-hamba Allah yang setia serta ikut bertanggung jawab atas kematian jutaan orang dalam perang. ”Dia memuliakan dirinya sendiri dan hidup dalam kemewahan yang tidak bermalu.” Penyingkapan 187 Agama palsu sangat kaya raya, dan para pemimpinnya hidup mewah. ”Oleh praktek spiritisme[-nya] semua bangsa disesatkan.” Penyingkapan 1823 Melalui ajaran palsunya tentang jiwa yang tidak dapat mati, agama palsu membuka pintu untuk segala bentuk spiritisme serta tenung dan membuat orang merasa takut akan orang mati dan menyembah leluhur. 12. Peringatan apa yang diberikan Alkitab tentang agama palsu? 12 Alkitab dengan tegas memperingatkan orang-orang untuk memisahkan diri dari agama palsu, ”Hai, umatku, keluarlah dari dalamnya, jika kamu tidak ingin mengambil bagian bersama dia dalam dosa-dosanya, dan jika kamu tidak ingin menerima bagian dari tulah-tulahnya.”​—Penyingkapan 184, 5. 13. Apa yang akan terjadi atas agama palsu dan para penganutnya? 13 Di masa depan, Babilon Besar, yaitu semua agama palsu di dunia, akan dilenyapkan. Alkitab mengatakan, ”Dalam satu hari tulah-tulahnya akan datang, kematian dan perkabungan dan bala kelaparan, dan dia akan dibakar habis dengan api, karena Allah Yehuwa, yang menghakimi dia, adalah kuat.” Penyingkapan 188 Agar kita tidak kena tulah-tulahnya, kita harus memutuskan semua hubungan dengan agama palsu, tidak ikut dalam semua kebiasaan, perayaan, dan kepercayaannya yang tidak menyenangkan Allah. Ini sangat mendesak. Hidup mati kita dipertaruhkan!​—2 Korintus 614-18.

ApakahDia orang besar atau ada sesuatu yang lebih? Pertanyaan-pertanyaan ini masuk ke inti siapa Yesus sebenarnya? Ada yang percaya Dia hanyalah guru moral yang besar. Yang lain percaya Dia hanyalah pemimpin dari agama terbesar dunia. Namun banyak yang percaya lebih jauh lagi. Orang Kristen percaya Allah telah melawat kita dalam bentuk manusia. Kenapa Tuhan tidak memaksa umat manusia untuk masuk dalam satu agama saja? Kenapa banyak agama-agama di dunia padahal Tuhan hanya Satu? Orang-orang ateis meragukan keberadaan Tuhan karena menurut mereka seharusnya agama hanya ada satu sebagai bukti adanya Tuhan Yang Esa. Banyaknya agama dan segala perbedaannya dalam hal furu/cabang tidak dapat menjadi dalil bahwa Sosok yang menciptakan agama itu tidak ada. Agama dan hukumnya menjadi semacam resep’ bagi manusia. Sebagaimana seorang dokter memberikan resep obat yang berbeda bagi setiap jenis penyakit demikian pula agama adalah resep obat rohani yang berbeda tergantung pada jenis penyakit rohani yang meraja-lela pada masa agama tersebut muncul. Artinya agama muncul sesuai dengan kebutuhan umat saat itu. Karena kebutuhan akan ajaran agama berbeda-beda di setiap masa dan lokasinya oleh karena itulah agama pun berbeda. Namun ingat! Perbedaan itu hanya terdapat dalam hal cabang agama furu’ sedangkan esensi dan prinsip agama-agama samawi itu sama yakni mengimani Tuhan Yang Esa. Saat Bani Israil jatuh lama dalam perbudakan yang membuat nyali mereka benar-benar jatuh dan menjadi penakut maka syariat Taurat yang terkesan benar-benar mengistimewakan Bani Israil atas bangsa lainnya itu cocok saat itu. Hukum Taurat terkesan keras karena menekankan pembalasan bila dilihat dari kacamata dunia modern tapi bila kita lihat masa saat Taurat muncul barulah kita menyadari bahwa Taurat sangat pas saat itu bagi kaum yang perlu digebrak rasa keberaniannya. Contohnya hukum berikut ini “…nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.” Keluaran 2123-25 Hukum Taurat tersebut dikutip Al-Quran “Dan Kami telah menetapkan hukum bagi mereka di dalam Taurat bahwa, jiwa dibalas denganjiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan untuk luka ada balasan yang setimpal.’ ” QS. Al-Maidah 46 Hukum Taurat yang keras lama-kelamaan membuat diri Bani Israil benar-benar memiliki watak yang keras dan arogan. Mereka begitu angkuh karena benar-benar merasa diistimewakan Tuhan dalam hukum Taurat. Mereka bangga karena disebut sebagai anak-anak Allah. “Beginilah firman Tuhan Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung” Keluaran 422 Tiga belas abad kemudian saat jiwa dan watak yang keras meraja lela maka diutuslah Yesus as Isa Al-Masih yang menekankan sikap yang lembut, melayani orang lain, tidak melawan, kasih sayang dan suka memaafkan. Injil yang beliau bawa sangat pas saat itu mengingat jaman yang memang tengah membutuhkannya. Contohnya sabda Yesus berikut ini, “Kamu telah mendengar firman Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi aku berkata kepadamu Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” Injil Matius 538-39 Demikian juga hikmah yang sama berlaku pada agama Hindu, Buddha, Zoroaster, Tao, Kong Hu Cu, Shinto dan lain sebagainya. Saat berbagai keperluan dan sarana mulai bermunculan sehingga membuat hubungan internasional terjadi. Negara-negara dari berbagai pelosok dunia mulai terhubung dan menjalin kerjasama yang jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Saat itulah dibutuhkan suatu resep rohani yang dapat diterima oleh segala kalangan dan bangsa. Resep yang pas bagi berbagai jenis penyakit dan pas diterapkan selama-lamanya. Maka muncullah Islam dan Al-Quran sebagai hukum syariat terakhir dan pas untuk selamanya. Adapun agama-agama sebelumnya pas untuk masa dan kaum tertentu saja. Pendek kata perbedaan dan banyaknya agama tidaklah dapat menjadi dalil bahwa agama-agama itu tidak bersumber dari Satu Mata Air. Apalagi menjadi dalil bahwa Sumber Mata Air itu tidak ada. Bila kita perhatikan dengan seksama, ushul atau prinsip agama-agama itu sama yakni mengimani Tuhan Yang Esa. Dewa-dewi atau oknum tuhan lainnya yang lebih rendah dari Sosok Tuhan Yang Tunggal muncul belakangan dan merupakan hasil pemikiran para ulama/tokoh agama setelah kepergian Nabi atau pendiri agama tersebut. Sehingga kita tidak bisa mengingkari keberadaan Tuhan karena adanya perbedaan prinsip tersebut. Ingat! Perbedaan tersebut muncul jauh setelah kepergian atau kewafatan utusan Tuhan yang mendirikan agama. Adapun perbedaan dalam hal furu/cabang agama seperti cara ibadah, cara ritual atau upacara menikah dan lain-lain adalah wajar karena menyesuaikan lokasi dan masa saat agama tersebut muncul. Berkenaan dengan kenapa Tuhan tidak memaksa umat untuk masuk dalam satu agama saja sehingga nantinya agama hanya satu, Hazrat Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad ra bersabda, “Orang-orang ateis keberatan bahwa Seharusnya Tuhan menjadikan semua orang itu pengikut satu agama saja. Sebagai jawabannya, Allah Ta’ala sendirilah yang menjawabnya yakni Dan seandainya Allah menghendaki niscaya Dia akan menjadikan kamu satu umat, akan tetapi Dia hendak menguji kamu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. yakni Jika Kami ingin, Kami dapat memaksa semua orang masuk dalam satu agama. Tapi jika Kami melakukan hal itu maka seorang pun tidak akan memperoleh pahala. Tujuan dari penciptaan manusia pun tidak akan bisa dipenuhi. Tujuan Itu baru dapat dipenuhi bila manusia itu bebas/merdeka. Didalam dirinya ada kemampuan untuk menerima atau menolak.’ Maka karena memaksa semua orang masuk dalam satu agama benar-benar membuat tujuan penciptaan manusia itu sia-sia, oleh karena itulah Tuhan tidak melakukannya.” Anwarul Ulum, jilid 6, hlm. 317. Alasan lain kenapa agama tidak satu saja adalah Tuhan memberikan kebebasan sehingga manusia memiliki hak untuk bebas memilih. Manusia diciptakan untuk merdeka dan tidak dibelenggu kaidah yang sama. Dengan demikian pahala pun dapat kita raih bila memilih hal yang benar sehingga kita bisa berlomba-lomba dalam kebaikan. Berbeda dengan malaikat atau setan yang tak memiliki kebebasan untuk memilih hal baik dan buruk. Fitrah malaikat adalah patuh pada-Nya sedangkan fitrah setan adalah membangkang. Bila kita dipaksa tunduk dalam satu agama maka apa gunanya manusia diciptakan ? Ia tidak bisa lebih baik dari malaikat dan setan yang sama-sama tidak memiliki kebebasan. Justru karena memiliki kemerdekaan untuk memilih, manusia menjadi begitu berbeda, unik, istimewa dan merupakan sebaik-baik makhluk. Allah Ta’ala sendiri berfirman “Tidak ada paksaan dalam memilih Agama” QS. Al-Baqarah257 Bila Tuhan saja demikian, apalagi kita. Oleh karena itu kita sama sekali tidak mempunyai hak untuk memaksa orang lain meyakini iman yang kita akui. Adapun seorang ateis tidak memiliki hak untuk keberatan kepada Tuhan hanya karena Dia tidak memaksa makhluk-Nya untuk ibadah memalui satu agama sebagai bukti keberadaan-Nya. Kenapa agama dari Tuhan tidak perlu memaksa orang untuk beriman? Perhatikan jawaban indah berikut ini, “Kebenaran yang pasti dan hakiki sama sekali tidak membutuhkan suatu paksaan untuk membuat orang menerimanya. Bahkan pemaksaan adalah dalil yang membuktikan bahwa dalil-dalil ruhani itu lemah.” Hazrat Masih Mau’ud as dalam Majmu’ah Isytiharat, jilid 1, hlm. 459-460 catatan kaki Jawaban di atas sangat tepat sekali. Agama yang benar tidak memerlukan pemaksaan untuk dapat diterima. Bahkan pemaksaan adalah bukti bahwa agama itu tidak memiliki dalil rohani yang mempesona orang untuk meyakininya. Alhasil itulah kenapa agama bisa berbeda dan tidak hanya satu saja. Hikmahnya begitu agung dan logis. Perbedaan ini sama sekali tidak menjadi dalil bahwa Tuhan Sang Pencipta agama itu tidak ada. Adapun agama yang benar tidak membutuhkan pemaksaan untuk diterima. Tuhan sendiri tidak mau memaksa umat-Nya dan Dia sepenuhnya memberikan kebebasan kepada umat-Nya untuk memilih agama yang akan ia yakini. Kenapa? Karena manusia diciptakan untuk merdeka bukan untuk menjadi budak belaka. Oleh Ammar Ahmad Sumber Gambar
Alasanmereka mampu menciptakan gagasan seperti itu adalah karena Tuhan menyediakan ide itu di dalam pikiran mereka. Jika Tuhan tidak menyediakannya maka pendirian suatu agama selain Islam akan serumit memecahkan misteri ketuhanan. Kata "Sedia", Tidak Memiliki Tuntutan yang Bersifat Mutlak
Pertanyaan JawabanKeberadaan begitu banyak agama di dunia ini dan klaim bahwa semua agama menuntun kepada Allah jelas-jelas membingungkan banyak orang, yang dengan sungguh-sungguh mencari kebenaran tentang Allah. Biasanya mereka merasa putus asa terhadap kemungkinan apakah mereka dapat mendapatkan kebenaran yang mutlak mengenai topik itu. Akhirnya, mereka memeluk klaim universalis bahwa semua agama menuntun kepada Allah. Apalagi, kaum skeptik juga memakai fakta adanya begitu banyak agama sebagai bukti bahwa manusia tidak dapat mengenal Allah; atau Dia sama sekali tidak ada. Roma 119-21 mengandung penjelasan Alkitab mengenai mengapa ada begitu banyak agama. Kebenaran Allah dilihat dan dikenal oleh setiap manusia karena Allah membuatnya demikian. Bukannya menerima kebenaran mengenai Allah dan tunduk kepadanya, kebanyakan manusia menolaknya dan memakai cara sendiri untuk memahami Allah. Namun ini bukannya menuntun kepada pencerahan mengenai Allah, namun kepada kesia-siaan pikiran. Di sini kita mendapatkan dasar dari munculnya "banyak agama.” Banyak orang yang tidak mau percaya kepada Allah yang menuntut kebenaran dan moralitas, sehingga mereka menciptakan allah yang tidak menuntut hal-hal sedemikian. Banyak orang tidak percaya kepada Allah yang menyatakan mustahil bagi seseorang bisa masuk surga dengan caranya sendiri. Jadi, mereka menciptakan allah yang menerima orang masuk ke surga kalau orang itu sudah menyelesaikan langkah-langkah tertentu, mengikuti peraturan-peraturan tertentu, dan/atau menaati hukum-hukum tertentu. Banyak orang tidak menginginkan hubungan dengan Allah yang berdaulat dan Mahakuasa. Jadi, mereka membayangkan allah lebih sebagai kekuatan mistis dan bukannya penguasa yang memiliki kepribadian dan kedaulatan. Keberadaan begitu banyak agama bukanlah bantahan terhadap keberadaan Allah. Ataupun dijadikan dalih bahwa kebenaran mengenai Allah itu kurang jelas. Sebaliknya, adanya begitu banyak agama menjadi bukti pernyataan penolakan umat manusia terhadap Allah yang esa dan sejati. Umat manusia telah menggantikan Dia dengan allah-allah yang lebih sesuai dengan selera mereka. Ini adalah usaha yang berbahaya. Keinginan untuk menciptakan allah sesuai selera kita sendiri, yang bersumber dari natur dosa dalam diri kita – pada akhirnya hanya akan “menuai kebinasaan" Galatia 67-8. Apakah semua agama menuntun kepada Allah? Sebetulnya ya. Semuanya menuntun kepada penghakiman-Nya dengan satu kekecualian. Hanya satu – kekristenan – menuntun kepada pengampunan-Nya dan hidup kekal. Tanpa mempedulikan agama apa yang dianut oleh seseorang, setiap orang akan menghadap Allah setelah mati Ibrani 927. Semua agama memang menuntun kepada Allah, namun hanya satu agama yang akan menghasilkan pengampunan dari Allah, karena hanya melalui keselamatan melalui iman di dalam Yesus Kristus barulah seseorang dapat menghampiri Dia dengan penuh keyakinan. Keputusan untuk menerima kebenaran mengenai Allah itu penting karena satu alasan kekekalan itu akan lama sekali kalau sampai salah. Itu sebabnya, pemikiran yang benar mengenai Allah begitu penting. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Mengapa ada begitu banyak agama? Apakah semua agama menuntun kepada Allah?
KenapaAllah menciptakan manusia? Apakah Allah butuh pada manusia? Sedangkan Allah Maha Kaya tidak butuh kepada sesuatu pun, lalu kenapa Allah Berulang kali di sekitar kita, baik itu keluarga, sahabat dan rekan kantor yang ingin belajar cara mudah, praktis, murah, dan mudah gampang dipraktekkan.
loading...Al-Quran menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat yang kering, kemudian Allah menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina air mani. Foto ilustrasi/dok quora Setelah menciptakan langit dan bumi, Allah 'Azza wa Jalla menjelaskan penciptaan manusia dan Jin dalam Al-Qur'an. Allah menciptakan manusia dari tanah kemudian meniupkan ruh kepadanya. Penciptaan manusia dari tanah diterangkan dalam banyak ayat, di antaranya Surat Al-Hijr ayat 26 dari lumpur hitam; Al-Hijr ayat 28 tanah liat kering; Ar-Rum ayat 20 dari tanah; Fathir ayat 11 dari tanah; Shad ayat 71 tanah liat, QS Gafir dari tanah. Sedangkan Surat Al-Furqan ayat 54 dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari kita simak firman-Nya berikutخَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ 14 وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ 15 فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ 16Artinya "Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" QS Ar-Rahman Ayat 14-16Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda "Para Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah digambarkan-Nya kepada kalian yakni tanah liat." HR Imam AhmadDalam Tafsir Kementerian Agama dijelaskan, penciptaan manusia pertama Nabi Adam 'alaihissalam dari tanah kering seperti tembikar atau tanah yang telah dipanggang. Tanah liat yang dipanggang dengan bara yang panas untuk menjaga ia tetap bersatu, tidak bercerai-berai. Demikian pula manusia mempunyai nafsu makan dan minum, mempunyai nafsu kawin agar badannya dapat terpelihara dan dapat melanjutkan hidupnya, serta mempunyai keturunan. Ia mempunyai nafsu marah yang menjadikannya berani dan kuat mempertahankan dirinya dari bahaya yang mengancamnya. Kekuatan manusia ini seolah-olah sama dengan tanah liat yang telah masak agar menjadi tanah kering yang bagian-bagiannya melekat dengan ayat lain, Allah juga menegaskanوَلَـقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنۡ صَلۡصَالٍ مِّنۡ حَمَاٍ مَّسۡنُوۡنٍ‌ۚ"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia Adam dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk." Surat Al-Hijr Ayat 26Dalam Hadis diterangkan proses penciptaan Adam. "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla telah menciptakan Adam dari kepalan tanah yang diambil dari segala macam tanah, maka lahirlah anak Adam menurut kadar tanah itu. Di antara mereka ada yang merah, ada yang hitam, dan ada di antara kedua warna itu. Ada yang mudah, ada yang sukar, ada yang baik, dan ada yang buruk." Riwayat Imam Ahmad dan Muslim dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhuAllah juga berfirman yang artinya "...Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina air mani." QS As-Sajdah 7-8Pandangan SainsPerlu diketahui, ilmu Sains dan Al-Qur'an sama-sama berasal dari Allah sehingga tidak akan terjadi kontradiksi. Menurut ilmu pengetahuan, dua komponen penting yang harus ada dalam permulaan terjadinya kehidupan adalah material genetika dan membran sel. Kedua material ini saling bekerja sama mendukung kehidupan. Di dalam keduanya, materi tanah liat ilmiah, tembikar adalah semacam porcelain, yang dalam proses reaksi kimiawi dapat digunakan sebagai katalis untuk terjadinya proses polimerisasi. Kata "tanah kering seperti tembikar" mungkin mengisyaratkan terjadinya proses polimerasasi atau reaksi perpanjangan rantai molekul dari asam-asam amino menjadi protein atau dari nukleotida menjadi polinukleotida, termasuk molekul Desoxyribonucleic Acid DNA, suatu materi penyusun struktur gena makhluk para saintis, kata "hama" lumpur hitam pada ayat ini mengisyaratkan akan terlibatnya molekul air H2O dalam proses terbentuknya molekul-molekul pendukung proses keterangan ayat-ayat di atas tentang bahan penciptaan manusia, terdapat dua bahan yaitu air dan tanah. Adapun tanah liat merupakan satu jenis tanah yang tersusun oleh partikel yang sangat halus, dengan ukuran diameter partikel kurang dari 2 mikron. Jenis tanah ini memiliki sifat-sifat fisik yang plastis bila mengandung air. Secara kimia, larutan tanah liat dalam air memiliki kapasitas tukar kation, yaitu dapat mengikat ion atau senyawa kimia lainnya yang bermuatan listrik. Tetapi dengan ikatan yang tidak terlalu kuat sehingga ion yang terikat bisa berganti-ganti dengan mudah. Tanah jenis ini pulalah yang biasa dipakai sebagai bahan untuk membuat juga membuktikan bahwa cairan yang ada di dalam kantung membran juga mengandung material tanah liat. Kantung ini ternyata dapat tumbuh dengan cara pembelahan sederhana. Cara pembelahan ini merupakan gambaran dari apa yang terjadi pada sel yang primitif. Dari paparan ini dapat kita simpulkan bahwa informasi Al-Qur'an tentang asal kejadian manusia dari tanah adalah benar dan dibuktikan oleh penelitian wujud manusia yang sempurna juga diterangkan dalam Surat Al-Mu'minun Ayat 12-16. Menurut ilmu sains, proses penciptaan ini melalui proses Biologi. Allah berfirman yang artinya "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari satu saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu se­gumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging. Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu Hilang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari Kiamat." Al-Mu'minun Ayat 12-16Hal ini menggerakkan perasaan untuk mengucapkan syukur dan tasbih kepada-Nya. Dia-lah yang menciptakan segala sesuatu dan kepadanya pula kita kembali. Wallahu A'lam Baca Juga rhs
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Dalam banyak ayat Allah Ta'ala juga menjelaskan bahwa orang-orang musyrik tersebut, walaupun mereka melakukan kesyirikan, mereka tetap mengakui bahwa Allah lah yang menciptakan mereka dan memberi

LAHIR 1987 NEGERI ASAL AZERBAIJAN RIWAYAT AYAHNYA MUSLIM DAN IBUNYA YAHUDI MASA LALU SAYA Saya lahir di Baku, Azerbaijan, bungsu dari dua bersaudara. Ayah saya beragama Islam, dan ibu saya Yahudi. Orang tua saya saling menyayangi dan menghormati kepercayaan satu sama lain. Ibu mendukung waktu Ayah puasa pada bulan Ramadhan, dan Ayah mendukung waktu Ibu merayakan Paskah. Di rumah kami ada Quran, Taurat, dan Alkitab. Saya sendiri dulunya Muslim. Walaupun saya yakin Allah itu ada, saya punya banyak pertanyaan. Misalnya, ’Kenapa Allah menciptakan manusia, dan apa tujuannya seseorang menderita seumur hidup dan akhirnya disiksa selamanya di neraka?’ Orang bilang segala sesuatu terjadi karena kehendak Allah. Saya jadi berpikir, ’Apakah Allah membuat manusia dapat masalah dan senang melihat mereka menderita?’ Umur 12 tahun, saya mulai salat lima waktu. Ayah mengirim saya dan kakak perempuan saya ke sekolah Yahudi. Di sana ada pelajaran tentang tradisi-tradisi Taurat dan bahasa Ibrani. Setiap hari sebelum kelas dimulai, kami harus berdoa sesuai tradisi Yahudi. Jadi, pagi-pagi saya salat, tapi di sekolah saya berdoa dengan cara Yahudi. Saya penasaran sekali dan mencari jawaban yang masuk akal untuk pertanyaan-pertanyaan saya. Saya berkali-kali bertanya kepada para rabi di sekolah, ”Kenapa Allah menciptakan manusia? Bagaimana Allah memandang ayah saya yang Muslim? Dia orang baik, jadi kenapa dianggap tidak layak beribadat kepada Allah? Kenapa Allah menciptakan dia?” Saya cuma dapat sedikit jawaban, dan itu pun tidak masuk akal dan tidak meyakinkan. BAGAIMANA ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN SAYA Iman saya kepada Allah kandas pada 2002. Kami baru saja pindah ke Jerman, dan seminggu kemudian ayah saya kena stroke, lalu koma. Sudah bertahun-tahun saya berdoa supaya keluarga kami sehat dan sejahtera. Karena yakin hanya Yang Mahakuasa yang berkuasa atas kehidupan dan kematian, saya berdoa tiap hari agar ayah saya sembuh. Saya pikir, ’Pasti gampang buat Allah untuk mengabulkan permintaan tulus seorang gadis kecil.’ Saya yakin sekali Allah akan mengabulkannya. Tapi ayah saya meninggal juga. Karena mengira Allah tidak peduli sama sekali, saya kecewa berat. Saya pikir, ’Kemungkinannya cuma dua cara saya berdoa yang salah, atau Allah sebenarnya tidak ada.’ Saya terpukul dan tidak mau salat lagi. Agama-agama lain juga tidak masuk akal bagi saya, jadi saya menyimpulkan Allah tidak ada. Enam bulan setelah itu, Saksi-Saksi Yehuwa datang ke rumah kami. Karena kami menganggap agama Kristen salah, Kakak dan saya mau menunjukkan dengan sopan kalau mereka keliru. Kami tanya mereka, ”Kenapa orang Kristen menyembah Yesus, salib, Maria, dan berhala-berhala lain, padahal itu dilarang Sepuluh Perintah Allah?” Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan bukti-bukti dari Alkitab bahwa orang Kristen sejati dilarang menyembah berhala dan hanya boleh berdoa kepada Allah. Saya pun terkejut. Lalu kami bertanya, ”Bagaimana dengan Tritunggal? Kalau Yesus itu Allah, bagaimana mungkin dia hidup di bumi dan dibunuh manusia?” Mereka lagi-lagi menjawab dari Alkitab dan menjelaskan bahwa Yesus bukan Allah dan tidak setara dengan Allah. Para Saksi menjelaskan bahwa itulah alasannya mereka tidak percaya Tritunggal. Saya heran dan berpikir, ’Kristen mereka ini aneh sekali.’ Saya masih penasaran kenapa manusia mati dan kenapa Allah membiarkan kita menderita. Para Saksi menunjukkan buku Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi, * yang berisi pasal-pasal yang menjawab berbagai pertanyaan saya. Mereka langsung memulai pelajaran Alkitab bersama saya. Tiap kali belajar, saya menemukan jawaban-jawaban Alkitab yang masuk akal. Saya jadi tahu nama Allah adalah Yehuwa. Mazmur 8318 Sifat utama Allah adalah kasih, jadi Ia tidak mementingkan diri. 1 Yohanes 48 Allah menciptakan manusia karena Ia ingin memberikan karunia kehidupan. Saya jadi mengerti bahwa meskipun Allah mengizinkan sesuatu yang buruk terjadi, Allah membenci hal itu dan akan segera menghapusnya untuk selamanya. Saya belajar bahwa pemberontakan Adam dan Hawa berdampak buruk pada umat manusia. Roma 512 Salah satu dampaknya yang menyedihkan adalah kematian orang yang kita sayangi, seperti ayah saya. Tapi, Allah akan mengubah keadaan ini kelak di dunia baru, ketika orang mati dihidupkan lagi.—Kisah 2415. Alkitab memberi saya jawaban-jawaban yang memuaskan. Saya beriman lagi kepada Allah. Saya mulai tahu banyak tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka ternyata seperti keluarga sedunia. Persatuan dan kasih di antara mereka membuat saya terkesan. Yohanes 1334, 35 Hal-hal yang saya pelajari tentang Yehuwa menggerakkan saya untuk melayani-Nya, sehingga saya memutuskan untuk menjadi Saksi Yehuwa. Saya dibaptis pada 8 Januari 2005. MANFAAT YANG SAYA PEROLEH Jawaban-jawaban yang masuk akal dan meyakinkan di Alkitab mengubah cara pandang saya terhadap kehidupan. Penjelasan luar biasa yang saya temukan dalam Firman Allah memberikan kedamaian batin. Saya sangat bahagia dan terhibur karena punya harapan bertemu ayah saya lagi, sewaktu kebangkitan yang dijanjikan Alkitab menjadi kenyataan.—Yohanes 528, 29. Saya sudah enam tahun menikmati perkawinan yang bahagia bersama suami saya yang seiman, Jonathan. Kami berdua setuju bahwa kebenaran tentang Allah sangatlah masuk akal dan sederhana, benar-benar harta yang berharga. Karena itulah kami senang menceritakan kepercayaan dan harapan kami kepada orang lain. Saya sekarang tahu bahwa Saksi-Saksi Yehuwa bukan orang ”aneh”, tapi orang Kristen sejati.

HaloBruder, Saya telah mendiskusikan Allah dengan beberapa ateis. Mereka membawa-bawa suatu ayat yang tidak saya ketahui. Ayat tersebut adalah Yesaya 45:7: [Akulah TUHAN] yang membentuk terang dan menciptakan kegelapan, yang membuat perdamaian dan menciptakan kejahatan, Aku, TUHAN , yang melakukan semua ini.Nah saya tahu bahwa kita dilahirkan dengan dosa asal dan dosa asal harus dihapuskan
Mengapa Ada Banyak Agama, Kenapa Tuhan Tidak Ciptakan Satu Agama Saja? Ini Penjelasan Prof. Quraish Shihab Perbedaan seringkali menimbulkan permasalahan. Perbedaan menjadi masalah bagi orang yang tidak siap menerima perbedaan. Padahal, perbedaan itu indah bila disikapi dengan bijaksana. Hidup menjadi beragam karena perbedaan. Bayangkan kalau semua manusia itu hanya laki-laki, tidak perempuan, ataupun sebaliknya. Pasti dunia monoton dan tidak seindah sekarang ini. Begitupun dengan perbedaan agama. Jangan jadikan perbedaan agama sebagai sumber permasalahan. Toh, kalau dipikir-pikir, yang membuat manusia itu berbeda-beda juga Allah Quraish Shihab mengatakan, kalau Tuhan menghendaki kita semua satu agama, Tuhan mampu melakukan itu. Tapi Tuhan tidak menghendaki kita semua memeluk agama yang sama, karena Dia ingin memberi manusia kebebasan memilih. Manusia diberi kemampuan untuk memilih sesuai dengan nurani dan pandangannya. Kalau Tuhan mau menjadikan semua manusia sama, tentu manusia dari awal tidak akan diberi kemampuan untuk memilih dan memilah sesuatu yang beragam.“Karena kita meyakini itu kehendak Tuhan, dan Tuhan enggan memaksa orang menganut agama tertentu, maka kita juga harus bersikap toleran kepada orang-orang itu, silahkan kamu menganut agamamu, aku menganut agamaku, mari kita hidup damai, bekerjasama dalam kebaikan” Jelas Prof. Quraish Shihab dalam program Hidup Bersama al-Qur’ tidak bisa dipaksakan. Al-Qur’an sendiri mengatakan tidak ada paksaan dalam beragama. Kita tidak boleh memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain. Kita pun juga tidak mau dipaksa orang lain untuk memeluk keyakinan mereka. Adanya perbedaan agama ini jangan diambil pusing. Dinikmati saja dengan sama-sama menghargai. Jangan saling curiga. Kita harus bekerjasama dalam banyak persoalan di dunia ini yang harus dibereskan. Masalah ini tidak hanya menjadi tanggung-jawab satu agama. Seluruh agama berkewajiban untuk menyelesaikan problem kemanusiaan. Karena masing-masing agama pasti mengajarkan kebaikan dan bagaimana menjalankan kehidupan di dunia ini dengan cara yang baik.*Selengkapnya tonton video berikut ini
TEyQ1D.
  • enkhu2f4r5.pages.dev/104
  • enkhu2f4r5.pages.dev/200
  • enkhu2f4r5.pages.dev/368
  • enkhu2f4r5.pages.dev/493
  • enkhu2f4r5.pages.dev/67
  • enkhu2f4r5.pages.dev/196
  • enkhu2f4r5.pages.dev/355
  • enkhu2f4r5.pages.dev/267
  • kenapa allah menciptakan banyak agama